Buku Jenggot Yes, Isbal No (Media Hidayah)
Buku Jenggot Yes, Isbal No
Oleh: Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid, Abdul Karim Juhaiman, dan Abdullah bin Jarullah Alu Jarullah, Media Hidayah
Banyak dalam ayat dan hadits yang menyatakan bahwa seseorang tidak akan menjadi muslim yang hakiki dan sejati hingga ia berpegang kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dalam berbagai urusan hidupnya; baik berkaitan dengan masalah akidah, amal-amal yang wajib, dzikir dan do’a, dengan penuh ridha, tunduk, dan ikhlas lahir dan batin. Muslim sejati mengedepankan sabda Nabi daripada perkataan manusia di seluruh penjuru dunia, tanpa membedakan antara sabda Nabi yang dianggap penting ataupun remeh. Ajaran Islam adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kebenaran tidak boleh dipisah-pisahkan. Dalam lslam tidak ada solusi moderat. Banyak perkara yang dianggap remeh dalam pandangan sebagian orang ternyata merupakan hal yang penting dalam pandangan syari’at. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
“Dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (Surat an-Nur: 15)
Bila hal ini telah disadari, maka perlu kita ketahui bahwa mencukur habis jenggot termasuk perkara yang dilakukan oleh banyak kaum muslimin pada zaman ini. Perbuatan tersebut merupakan sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap petunjuk Nabi, baik yang berupa ucapan maupun perbuatan beliau. Dari sinilah berbagai pemahaman yang tidak selaras dengan syariat menjalar di tengah masyarakat, di antaranya prinsip mengekor orang kafir dalam berbagai tradisi. Di antara tradisi orang kafir yang paling banyak ditiru oleh umat Islam adalah mencukur jenggot.
Perlu diketahui bahwa mencukur jenggot adalah suatu hal yang baru dalam kehidupan umat Islam. Sebagai bukti, andai kita membongkar lembaran sejarah umat Islam, kita tentu tidak akan menemukan seorang ulama atau imam umat Islam yang mencukur jenggotnya. Kesesatan ini hanya kita kenal melalui orang-orang kafir ketika menjajah negeri kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin yang bepergian ke beberapa negeri kafir. Akhirnya akal merekapun terjajah sehingga mereka berpaling dari jalan yang ditempuh para salafus shalih serta mencari jalan selain jalan orang yang beriman. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Surat an-Nisaa’: 115)
Termasuk jalan orang-orang yang beriman adalah prinsip bahwa seorang muslim memiliki ciri khas dalam penampilan sebagaimana ia juga memiliki ciri khas dalam masalah keyakinan, agama, dan tingkah laku.
Buku Jenggot Yes Isbal No, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 128 halaman, ukuran saku 10 x 14,5 cm, dan dengan berat 163 gram. Penulis: Abdullah bin Abdul Hamid DKK, Penerbit: Media Hidayah, Harga Rp. 12.000,-