Buku 155 Kisah Langka Para Salaf (Pustaka Arafah)
Buku 155 Kisah Langka Para Salaf
Oleh: Ustadz Ibnu Abdil Bari el-Afifi, Pustaka Arafah
Pembaca yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, meneladani para salaf dengan membaca kisah-kisah yang bertebaran dalam berbagai kitab, akan memberikan motivasi tersendiri bagi kita. Perillaku generasi pendahulu kita yang shalih tersebut dapat kita ‘saksikan secara live’ dari kitab-kitab para ulama.
Berbagai kitab ulama yang berisi kisah para salaf juga mudah kita temukan di zaman kita ini dengan format digital. Kitab-kitab tersebut di antaranya Tarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi, Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir, dan Shifat ash-Shafwah karya Ibnul Jauzi.
Sesuai dugaan pembaca sekalian, tak hanya kitab-kitab yang tersebut di atas yang menyajikan kisah generasi salaf. Kitab lain seperti Hilyah Auliya, al-Fawaid, al-Adzkiya, dan banyak lagi kitab lainnya. Akan berjejer-jejer jika harus disebut semuanya.
Pembaca yang dirahmati Allah, meski sekarang ada kemudahan dalam mengakses kitab-kitab klasik dalam bentuk PDF atau format lainnya, kita tetap akan membutuhkan waktu lama untuk membacanya satu persatu. Terlebih harus memilih mana kisah yang atsarnya bisa benar-benar membekas dalam fikiran dan perilaku kita.
Untuk itulah buku ini kami hadirkan kepada pembaca. Buku 155 Kisah Langka Para Salaf berisi kumpulan kisah yang terjadi di masa salaf. Kisah yang merekam peristiwa unik dan langka yang dialami oleh kakek moyang kita yang shalih. Kisah yang disarikan dari berbagai kitab-kitab klasik karya ulama salaf.
Bukan keunikan kisahnya saja, kejadian-kejadian yang tersaji dalam buku ini juga syarat dengan hikmah yang sangat patut untuk kita renungi. Hingga menjadikan kita termotivasi untuk meneladani para salaf dalam akhlak maupun ibadahnya.
Terlebih disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Meski bersumber dari kitab berbahasa Arab, penyusun telah mengalih bahasakan dengan pilihan kosa kata yang ‘renyah’. Sehingga tak hanya sekedar menterjemah saja.
Hidup Ini Dipergilirkan
Kisah ini disebutkan oleh al-Absyihi dalam al-Mustathraf (hal.17) dan Ibnu Khilikan dalam Wafayat al-A’yan (6/108):
Al-Absyihi menyebutkan sebuah riwayat bahwa ada seorang lelaki yang tengah makan bersama istrinya. Di hadapan keduanya tersedia ayam bakar. Tiba-tiba di pintu rumahnya ada pengemis yang berdiri meminta belas kasihan. Lelaki itu pun keluar, dan menghardik pengemis tersebut. Tak lama setelah kejadian itu, si lelaki menjadi fakir, dan hilang kekayaannya. Tak hanya itu, ia juga menalak istrinya.
Setelah ditalak suami pertama, wanita itu menikah dengan laki-laki lain. Suatu hari, suami istri ini tengah makan bersama. Di hadapan keduanya ada ayam bakar. Ternyata pintu rumah mereka diketuk oleh seorang pengemis. Si suami kemudian berkata kepada istrinya, “Serahkanlah ayam ini kepadanya.”
Ketika keluar untuk menyerahkan untuk menyerahkan ayam bakar tersebut, ia terkejut. Ternyata pengemis tersebut adalah suaminya yang pertama. Ia pun menyerahkan ayam yang dibawanya, dan kembali dengan menitikkan air mata. Ia menangis. Tatkala ditanya oleh suaminya tentang tangisnya, ia menceritakan bahwa pengemis yang barusan minta-minta adalah mantan suaminya. Ia juga mengisahkan kejadian yang pernah dilakukan oleh si suami pertama ketika menghardik seorang pengemis. Mendengar penuturan istrinya, lelaki yang kini menjadi suami keduanya pun berkata, "Demi Allah, akulah pengemis itu."
Buku 155 Kisah Langka Para Salaf Penerbit Pustaka Arafah, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 428 halaman, ukuran buku 14 x 20,5 cm, dan dengan berat 650 gram. Penulis: Ibnu Abdil Bari El-'Afifi, Penerbit: Pustaka Arafah, Harga Rp. 78.000,-