Buku Saku Shalat Dhuha Penerbit (Pustaka Ibnu Umar)
Buku Saku Shalat Dhuha Penerbit (Pustaka Ibnu Umar)
Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, Pustaka Ibnu Umar
Shalat Dhuha menambah ketaatan seseorang dan menambah kualitas ketakwaannya, hal itu sebagaimana jawaban dari Allah Ta’ala ketika ditanya oleh Nabi Musa tentang siapakah orang yang paling bertakwa. Ternyata ia adalah orang yang sering mengingat-Nya, dan tidak melupakan-Nya, di saat kebanyakan manusia melupakan-Nya.
Bahkan lebih jelas lagi ketika beliau menjelaskan keutamaan shalat Dhuha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, ad-Darimi)
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim)
Kekayaan lahir mana lagi yang lebih besar daripada berkecukupan? Dan Dia-lah yang menjamin kecukupan itu, baik kecukupan pada lahir maupun batin. Dia Yang maha Kaya dan Maha Mencukupi, bukan makhluknya yang serba lemah dan kekurangan. Seseorang akan mendapatkan ketentraman hidup, ketika semua keperluannya dicukupi oleh Allah Ta’ala.
Penyusun kutaib ini berpesan, “Buku saku ini kami terjemahkan dari kitab Shalaatul Mu’min Mafhuumun wa Fadhaa-ilu wa Aadaabun wa Anwaa’un wa Ahkaamun wa Kaifiyyatun, fi Dhau-il Kitaabi wa Sunnah, karya Syaikh Dr. Sa’id al-Wahaf al-Qahthani. Juga diperkuat pendapatnya dengan menyertakan pendapat dari guru beliau, al-Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah, seorang ulama besar yang terkenal di abad ini.”
Faidah Ringkas
Soal: Bolehkah merutinkan shalat Dhuha secara terus menerus?
Jawab: Menjadikan shalat Dhuha sebagai kebiasaan yang dirutinkan adallah sunnah mu-akkadah (sangat ditekankan). (Syarh Shahih Muslim, Imam an-Nawawi)
Nah, mulai saat ini, mari kita hidupkan sunnah Rasul yang kian hilang ini dengan dalih sibuk bekerja atau aktifitas harian lainnya. Barakallahu fi kum.
Buku Saku Shalat Dhuha, Penulis DR. Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, Penerbit Pustaka Ibnu ‘Umar, format buku softcover, ukuran buku saku 9 cm x 14 cm, berat buku 150 gram, Harga Rp. 11.500,-