Buku Saat Cerai Menjadi Pilihan

Penulis Syaikh Abdul Mun’im, Penerbit Aqwam Jembatan Ilmu

Perceraian Bukan Suatu Aib

Diantara fenomena negative yang semakin menambah penderitaan istri disebagian besar masyarakat adalah pandangan negatif terhadap istri yang cerai.Semata-mata karena status dicerai,tanpa melihat apakah ia didzalimi dalam perceraiannya atau ia sebagai pihak yang mendzalimi.

Pandangan ini umumnya menyebabkan istri menanggung lebih banyak kezaliman suami terhadapnya dan ia tidak berani memasuki fase perceraian.Karena ia dibayang-bayangi bahwa perceraian menurut hukum adat dan kebiasaan keliru disekitarnya merupakan kehancuran dan akhir segala kebahagiaan dalam kehidupan ini!

Jelas ini kekeliruan besar dan dari setan.Karena perceraian,seperti telah kami jelaskan jika memenuhi pendorong dan penyebab syar’inya merupakan sesuatu yang Allah syariatkan dan Nabi sunnahkan bagi kita.Selama itu perkara yang disyariatkan dan disunnahkan maka tidak perlu lagi mempertimbangkan pandangan negative tersebut.

Bukankah para sahabat juga bercerai dan menikah dengan perempuan-perempuan yang dicerai? Diantara mereka ada ibunda kita,Zainab binti jahsy.Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Tsabit.lalu,ia menceraikannyadan Nabi kemudian menikahinya.Ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :

“Maka tatkala Zaid telah mengakiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya),kami nikahkan kamu dengan dia.” (Al-Ahzab : 37).

Dan Zainab begitu bangga atas perempuan-perempuan lainnya.Ia mengatakan,kalian dinikahkan oleh keluarga kalian dan aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit tujuh.

Andai kalian mengetahui yang gaib,tentu kalian akan rela dengan yang nyata.Berapa banyak keburukan yang berujung kebaikan dan berapa banyak kebaikan yang berujung keburukan,dan kalian tidak mengetahuinya.Allah berfirman:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu;Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah : 216).

Allah berfirman,Dan jika keduanya berpisah maksudnya suami-istri berpisah karena perceraian atau lainnya,seperti sebab-sebab perpisahan dan pemisahan.Maka Allah akan member kecukupan kepada masing-masing suami istri yang bercerai dengan pasangannya.Dan keluasan-Nya maksudnya dari karunia dan nikmat –Nya sehingga Dia memberi rezeki kepada siperempuan seorang suami yang lebih baik daripada suami sebelumnya.Demikian pula Dia member rezeki kepada silelaki seorang istri yang lebih baik daripada istri sebelumnya.Dan Allah Mahaluas,maksudnya karunia,ilmu,dan rezeki-Nya.Maha Bijaksana dalam mengatur dan menentukan bagi para hamba-Nya.(An-Nisa’:130).

Buku Saat Cerai Menjadi Pilihan, Penulis Syaikh Abdul Mun’im, Penerbit Aqwam, format buku softcover, tebal buku 176 halaman, ukuran buku 14 x 20.5 cm, berat buku packing +/- 300 gram, Harga Rp. 38.000,-