Buku Syarah Nawaqidul Islam (Pustaka Dhiyaul Ilmi)
Buku Syarah Nawaqidul Islam
Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Penerbit Pustaka Dhiya’ul Ilmi
Buku Pembatal-Pembatal Keislaman ini hadir bukan untuk “mengkafir-kafirkan” orang, sebab di sana ada kaidah-kaidah seputar penghalang yang menghalangi vonis kafir secara spesifik, sebagaimana dijelaskan pada halaman 341-397. Dan buku ini disusun bukan tanpa maksud, melainkan sebagai pengingat bagi kaum muslimin yang sering lalai dengan kondisinya. Dan tetaplah memberi peringatan, karena ia bermanfaat bagi orang beriman,
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Surat Adz Dzariyaat: 55).
Terselip pertanyaan: Apakah pembatal-pembatal keislaman cuma 10 ini saja? Dan Alhamdulillah pertanyaan ini telah dijawab oleh penulis, beliau mengatakan, “Pembatal-pembatal Islam itu banyak. Kita harus merujuk bab hukum murtad terkait persoalan ini, yang jumlahnya mencapai ratusan perkara. Al-Haitsami bahkan menyebutnya hingga 400 perkara.”
Beliau menambahkan, “Perkara-perkara yang dapat membatalkan Islam itu banyak jumlahnya. Dan 10 perkara yang disebutkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah itu merupakan yang paling penting di antaranya dan yang paling sering terjadi.”
Nah, mari kita kulik sepuluh pembatal yang sering terjadi di dunia Islam, pertama: Syirik dalam beribadah kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Surat An Nisa: 48)
Kedua: Orang yang menjadikan antara dirinya dan Allah perantara-perantara, Allah Ta’ala berfirman
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).” (Surat Yunus: 18)
Ketiga: Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau meragukan kekafiran mereka atau membenarkan paham mereka, ia kafir berdasarkan ijma’. Masih ada pembatal keempat hingga pembatal kesepuluh yang dapat Anda simak melalui buku ini.
Buku Syarah Nawaqidul Islam, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Penerbit Pustaka Dhiya’ul Ilmi, format buku hardcover, tebal buku 404 halaman, ukuran buku 16 x 24.5 cm, berat buku packing +/- 800 gram, Harga Rp. 100.000,-