Buku Temui Aku Di Telaga (Darul Ihsan)
Buku Temui Aku Di Telaga
Penulis Armen Halim Naro, Penerbit Darul IhsanZaman terus berganti, sunnah-sunnah yang dulu terlihat, satu persatu mulai tidak tampak dan yang terlihat justru kebalikannya; merebaknya bid’ah. Dan suatu yang maklum ialah apabila satu sunnah mati, maka tumbuh suburlah bid’ah. Buku yang ada di hadapan pembaca ini berkisah tentang motivasi dalam keterasingan memegang sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah masyarakat. Jauh-jauh hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan,
بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
Orang yang berpegang teguh dengan sunnah di zaman ini seperti sekarang ini adalah orang-orang yang langka, orang-orang yang istiqamah dengan Kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah pada zaman keterasingan adalah mutiara. Bagaimana tidak, pada saat manusia tenggelam dalam maksiat kepada Alah dan kebanyakan mereka berpaling dari kebenaran dan tidak menoleh kepadanya.
Sifat-sifat dan ciri-ciri seseorang yang asing pada akhir zaman secara gamblang diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak haditsnya, seakan-akan beliau ikut serta bersama mereka merasakan duka dan kesedihannya, ikut pula menenangkan dan menyeka air mata kesedihan mereka, memberikan dorongan dan spirit melaluinya untuk selalu istiqamah di alam yang telah penuh sesak dengan pembangkangan dan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membisikkan ke telinganya sambil memegang pundaknya. Akan tetapi tangis kesedihan itu malah makin menjadi-jadi, dadanya semakin bergemuruh, ia mencoba untuk menahannya tapi semakin ditahan semakin ia tidak menahan desakan dari dalam dirinya. Ia bergumam, “Bagaimana aku bisa bertahan, Ya Rasulullah! Sedangkan ilmu yang aku miliki hanya satu butir di padang pasir kebodohanku. bagaimana aku bisa istiqamah? Sedangkan imanku tidak pernah menghunjam ke dalam lubuk hati, ia bagaikan seutas kapas yang diterbangkan angin hawa, bagaikan baling-baling di atas bukit …” serta banyak lagi ungkapan yang ia ungkapkan seketika itu, setelah lama ia melepaskan segala kesedihan dan kepedihannya, Nabi berdiri dan berpesan, “Sesungguhnya kalian akan mendapati sikap mementingkan diri sendiri sepeninggalku (egois). Maka bersabarlah sampai kalian bertemu denganku di Al-Haudh yakni telagaku di Surga.”
Secara umum buku ini membahas empat pembahasan; hadits tentang telaga (Al-Haudh), hadits Ghurbah (keterasingan Islam), Keterasingan menurut para salaf, dan kesimpulan. Semoga Allah merahmati jasa penulis yang telah menyumbangkan dirinya untuk Islam, telah banyak karya tulis dan ceramah-ceramah beliau yang didokumentasikan dan diambil faidahnya oleh umat. Dan Allah Ta’ala muliakan beliau dengan mewafatkannya di usia muda.
Buku Temui Aku Di Telaga, Penulis Armen Halim Naro, Penerbit Darul Ihsan, format buku softcover, tebal buku 274 halaman, ukuran buku 12.5 x 17.5 cm, berat buku packing +/- 250 gram, Harga Rp. 15.000,-