Buku Kecerdasan Dalam Pandangan Islam (Pustaka Azzam)

Penerbit: Pustaka Azzam


  • 171.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Kecerdasan Dalam Pandangan Islam


Penulis Ibnul Jauzi, Penerbit Pustaka Azzam 

Buku ini termasuk himpunan kitab yang ditulis oleh Ibnu Al-Jauzi rahimahullah untuk menghimpun nash-nash dengan topik yang sama. Judul kitab ini adalah Kecerdasan dan Orang-Orang Cerdas, dengan segala bentuk dan ragamnya, baik itu manusia maupun hewan. Beliau memulai bukunya dengan para Nabi, kemudian yang setelah mereka, dan yang setelanya lagi, hingga sampai kepada para hewan. Peran Ibnul Al-Jauzi di dalam bukunya adalah sebagai penukil yang amanah, yang mengemukakan khabar sebagaimana adanya, tanpa menyisipkan apa pun atau mengomentari. Karena itu, boleh jadi ditemukan di dalam kitabnya ini, sebagian khabar yang menyelisihinya apa yang diyakininya atau apa yang diakuinya di buku-bukunya yang lain.

Hal yang paling berharga adalah anugerah akal. Karena akal adalah alat untuk mencapai makrifat Tuhan, dan dengan itu dicermatinya kemaslahatan-kemaslahatan dan dipertimbangkannya akibat-akibat, dan dengan itu pula diketahuinya hal-hal yang samar dan dihimpunnya keutamaan-keutamaan. Karena orang-orang berakal itu sangat beragam dalam anugerah akal, dan berbeda-beda dalam memperoleh apa yang dicapainya dari pengalaman dan ilmu. Buku ini berisi kisah orang-orang cerdas yang kuat kecerdasannya dan kokoh kepandaiannya, karena kuatnya inti akal mereka. Buku ini berisi 30 bab, di awali dengan Keutamaan Akal dan di akhiri dengan bab Perumpamaan Akal melalui lisan binatang.

Keutamaan Akal

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia masuk ke tempat Aisyah radhiyallahu ‘anha, lalu berkata, “Wahai ummul mukminin! Bagaimana menurutmu tentang seseorang yang sedikit shalat malamnya dan banyak tidurnya, dan seseorang yang banyak shalat malamnya dan sedikit tidurnya, manakah dari keduanya yang lebih engkau sukai?” Aisyah menjawab, “Aku pernah menanyakan kepada Rasulullah sebagaimana yang engkau tanyakan kepadaku, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang lebih baik akalnya di antara keduanya.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, aku menanyakan kepadamu tentang ibadah mereka? Beliau menimpali, “Wahai Aisyah, sesungguhnya keduanya itu akan ditanya tentang akal mereka, maka siapa yang lebih berakal? maka ia lebih utama di dunia dan akhirat.”

Hakikat Akal

Akal adalah suatu bentuk dari ilmu-ilmu esensil (sangat diperlukan), yaitu pengetahuan tentang mungkinnya hal-hal yang mungkin dan tidak mungkinnya hal-hal yang mustahil. Sebagiannya lagi berkata, “Akal adalah cahaya.” Sedangkan tempatnya akal ada yang berpendapat bahwa ia terletak di otak, ini pendapat yang dipegangi Ahmad, Abu Hanifah, dan Al-Fadhl bin Ziyad. Sedangkan yang lainnya akal berada di hati, ini adalah pendapatnya Asy-Syafi’i. Imam Syafi’i berdalil dengan ayat,

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا….

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami?.....” (Surat Al-Hajj: 46)

Buku Kecerdasan Dalam Pandangan Islam, Penulis Ibnul Jauzi, Penerbit Pustaka Azzam, format buku hardcover, tebal buku 684 halaman, ukuran buku 16 x 24.5 cm, berat buku packing +/- 1000 gram, Harga Rp. 171.000,-

Kami Juga Merekomendasikan