Buku 400 Kisah Hidup Imam Empat Madzhab (Zam-Zam)

Penerbit: Zam-Zam


  • 62.900,00
  • Hemat 11.100
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku 400 Kisah Hidup Imam Empat Madzhab

Penulis Muhammad Shiddiq Al-Munsyawi, Penerbit Zam-Zam 

Kehadiran empat Imam Madzhab dalam dunia Islam membawa kecemerlangan yang nyata. Mereka ibarat guru penyambung risalah Nabi, estafet dari masa ke masa. Ada di antara mereka yang sezaman, bahkan adapula yang belum sempat berjumpa. Mereka adalah Abu Hanifah, Malik bin Anas, Muhammad bin Idris, dan Ahmad bin Hanbal. Dan buku ini menyajikan kisah-kisah unik bersama mereka.

Pujian Ulama terhadap Imam Abu Hanifah rahimahullah

Ibnul Mubarak berkata, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih tenang di majelisnya, lebih baik sifat dan kesantunannya melebihi Abu Hanifah.”

Abu Mu’awiyah Ad-Dharir (buta) berkata, “Mencintai Abu Hanifah adalah bagian dari sunnah.”

Yahya bin Sa’id Al-Qaththan berkata, “Kami tidak berdusta terhadap Allah. Tidak pernah kami mendengar pendapat yang lebih baik dari pendapat Abu Hanifah. Kami berpegangan pada sebagian besar perkataan-perkataannya.”

Pujian pun berhamburan bagi ulama selain beliau, yakni Imam Darul Hijrah yang bermukim di kota Nabi, Madinah Al-Munawwarah;

Abu Hanifah berkata, “Demi Allah, aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat memberikan jawaban yang jujur dan zuhud nan sempurna melebihi dia.”
Suatu kali Ibnu Syihab Az-Zuhri kedatangan Imam Malik ke rumahnya. Sesampai di rumah beliau, penghuni rumah menghidangkan makanan. Dengan lembut Imam Malik menolak tawaran tersebut. Lalu dengan heran Ibnu Syihab bertanya, “Apa yang engkau inginkan?” Dijawab, “Riwayat hadits darimu.” Lalu Imam Malik mengeluarkan papan tulis dan terjadilah belajar mengajar. Dan Imam Malik diminta mengulang dan hafalannya sama persis dengan hadits yang diriwayatkan oleh penghuni rumah. Maka Ibnu Syihab berkata, “Pulanglah, karena engkau adalah salah satu wadah ilmu.”

Sekarang, giliran Imam Syafi’i, ulama yang paling terkenal namanya di Indonesia.
Yunus Ash-Shafi berkata, “Tidak pernah aku melihat orang seperti Imam Asy-Syafi’i. Suatu hari aku mendebatnya terkait suatu permasalahan. Setelah itu kami berpisah lalu ia bertemu denganku. Ia meraih tenganku lalu berkata, “Wahai Abu Musa, Bukankah sebaiknya kita tetap bersaudara meski kita tidak sepakat dalam suatu perkara?”

Bisyr Al-Marisi berkata, “Tidak pernah aku melihat orang Hijaz yang lebih faqih dari dia.”

Kemudian, Sekilas tentang Imam Ahmad, salah satu tokoh yang paling berpengaruh setelah Imam Asy-Syafi’i.

Suatu hari, Muhammad bin Utsman duduk di hadapan Syaikhnya; Muhammad bin Nashr Al-Marwazi, bertanya kepadanya tentang sirah imam para ahli hadits, Ahmad bin Hanbal. Marwazi berkata, “Aku beberapa kali ke rumahnya, aku berkumpul bersamanya dan menanyakan sejumlah hal kepadanya.” “Siapa yang lebih banyak haditsnya, Ahmad atau Ishaq bin Rahawaih?”, tanya Muhammad. “Ahmad,” jawab Marwazi. “Siapa yang lebih kuat hafalannya? Ahmad atau Ishaq?” tanya Muhammad. “Ahmad,” jawab Marwazi.

Subhanallah, merekalah pelita yang menerangi umat sepanjang masa, biidznillah...

Buku 400 Kisah Hidup Imam Empat Madzhab, Penulis Muhammad Shiddiq Al-Munsyawi, Penerbit Zam-Zam, format buku softcover, tebal buku 336 halaman, ukuran buku 14.5 x 20.5 cm, berat buku packing +/- 500 gram, Harga Rp. 74.000,-

Kami Juga Merekomendasikan