Buku Air Mata Di Ujung Malam (Pustaka Imam Bonjol)
Buku Air Mata Di Ujung Malam
Muhammad bin Su’ud al-’Arifi, Pustaka Imam Bonjol
Sesungguhnya shalat adalah tiang agama Islam, amal keimanan yang paling utama dan sarana yang paling baik untuk mendekatkan diri kepada ar-Rahman. Shalat adalah tempat berlindung bagi orang-orang yang bertaubat, tempat berlindung bagi orang-orang yang takut kepada Allah dan merupakan modal untuk orang-orang yang beramal. Dengan cahayanya, karat yang menempel di hati menjadi bersih, dengan segala hikmahnya, sekat yang menutupi jiwa pun tersingkap, dan dengan hakikatnya, wajah pun menjadi berbinar-binar.
Shalat terbagi menjadi beberapa bagian, ada shalat fardhu yang wajib dilakukan dan ada shalat sunnah yang dimotivasi dan dianjurkan untuk dilaksanakan. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Islam setelah ibadah (shalat-shalat) yang wajib adalah shalat malam atau shalat tahajjud. Inilah ibadah yang paling utama, paling bermanfaat dan paling agung. Kenyataan ini disadari dan dipahami oleh generasi as-Salaf ash-Shalih, sehingga mereka sangat sedikit tidur pada waktu malam dan sebagian besar malam itu mereka gunakan untuk shalat.
Allah Ta’ala menyebutkan,
يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ
“ … Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud.” (Surat Ali Imran: 113)
Buku ini saya beri judul Kanu Qalilan minal Laili ma Yahja’un (edisi Indonesia: Air Mata Di Ujung Malam (Panduan Lengkap Qiyamul Lail) yang terdiri dari lima pasal penting: pertama, anjuran dan keutamaan shalat sunnah; kedua, shalat qiyamul lail; ketiga, shalat witir; keempat, beberapa fenomena tentang shalat malam; kelima, beberapa masalah dan fatwa tentang shalat malam dan shalat witir. Pasal-pasal yang ada tersebut dibagi kembali menjadi 16 pembahasan, guna memudahkan untuk dipahami oleh pembaca (tidak terlalu panjang hingga membosankan dan tidak juga terlalu singkat sehingga mengurangi esensi pembahasan.
Keutamaan Shalat Malam
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata…” (Surat as-Sajdah: 16-17)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.” (HR. Muslim)
Relakah kita bila meninggalkan yang utama?
Buku Air Mata Di Ujung Malam, Penulis Muhamad bin Suud, Penerbit pustaka imam bonjol, format buku softcover, tebal buku 206 halaman, ukuran buku 12.5 x 17.5 cm, berat 300 gram, Harga Rp. 27.000,-