Buku Al-Habib Muhammad Rasulullah (Pustaka Ibnu Katsir)
Buku Al-Habib Muhammad Rasulullah
Oleh: Syaikh Abu Bakar al-Jazairi, Pustaka Ibnu Katsir
al-Habib Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa kita menyanjungnya, sudahkah kita mengambil teladan darinya? Banyak buku Sirah Nabawiyah (Sejarah Nabi) bertebaran dengan citra khas penulisnya masing-masing. Dan kali ini pun, Syaikh Abu Bakar tampil dengan tidak kalah menariknya. Beliau susun sejarah sekaligus melengkapinya dengan kesimpulan dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah yang tengah diungkap.
Awal Mula Makkah
Setelah Allah Ta’ala menganugerahkan mata air Zam-Zam kepada Hajar, ibu Isma’il. Beberapa orang dari kabilah Jurhum melintas di dekat lembah Makkah. Mereka mengirim orang untuk mencari sumber air sehingga mereka bisa singgah di sana. Orang tersebut melihat burung-burung berputar mengitari udara, maka dia yakin bahwa di sana ada air. Ia mendatangi tempat itu, didapatinya Hajar dan putranya di sisi mata air Zam-Zam. Kemudian orang tersebut kembali kepada kawan-kawannya dan menyampaikan apa yang dilihatnya. Maka orang-orang Jurhum datang dan meminta izin kepada Hajar untuk tinggal di tempat itu. Hajar mengizinkan, namun dengan syarat mereka tidak memiliki hak atas mata air. Mereka setuju dan akhirnya tinggal di sana. Inilah awal kehidupan Makkah di masa Ibrahim yang penuh kebahagiaan.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
Di mana orang-orang yang meneriakkan demokrasi dan keadilan sosial? Mereka di lembah paling rendah di hadapan realita historis yang akurat dengan validitas dari wahyu Ilahi. Seorang wanita pendatang berkuasa atas mata air di padang pasir, kemudian sekelompok orang, laki-laki dan perempuan meminta izin kepadanya untuk tinggal bersamanya. Lalu dia menyetujuinya dengan syarat sementara dia sendiri mengharapkan kawan tinggal. Syarat itu adalah bahwa mereka tidak memiliki hak atas mata air, dan mereka menerima syarat tersebut dengan rela lalu mereka tinggal. Ini merupakan satu sifat luhur lagi mulia yang dimiliki orang-orang Arab di masa jahiliyah. Lalu bagaimana pula dengan mereka dalam Islam, kalau saja tidak ada faktor yang memalingkan mereka darinya dengan makar tiga serangkai hitam; Majusi, Yahudi, dan Nasrani?
Cinta Rasul?
Mengikuti Rasulullah bukan sekedar dengan pengakuan semata atau hanya isapan jempol, namun membutuhkan bukti! Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: (artinya) “Katakanlah (hai Muhammad), jika kalian (benar-benar) mencintai Allah maka ikutilah aku (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ), niscaya Allah akan mencintai kalian dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surat Ali-‘Imran: 31)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فمَن رغب عن سنَّتي فليس منِّي
“Barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia bukanlah termasuk umatku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Buku Al-Habib Muhammad Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 876 halaman, ukuran buku 17 x 24 cm, dan dengan berat buku 1554 gram. Penulis: Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, harga Rp. 140.000,-