Buku Ayah Tercinta (Ahlan)
Buku Ayah Tercinta
Penerbit Abunnada, Penerbit Ahlan
Ayah adalah tokoh pertama bagi si kecil, ia akan mengamati sedari yang terkecil hingga terbesar, maka tak jarang photo copy itu persis dengan aslinya. Mulai dari gaya berjalan, cara makan, cara berbicara, dan seabrek perangai lainnya. Dan inilah yang terjadi pada putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni Fathimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha. Apabila Anda menengok biografinya, maka didapati di sana sosok yang mirip Rasulullah; ayahnya. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah si kecil, menjadikan Anda sebagai publik figur? Hmm … terlihat mengesankan!
Buku ini ditulis oleh pakar parenting anak-anak yang telah lama malang melintang di dunia pendidikan anak. Namun, banyak yang tidak kenal. Sebab, di buku-buku besutan beliau setelah berhijrah … beliau tetapkan nama kun-yah (nama gelar yang dimulai dengan Abu atau Ummu, biasanya dengan memakai nama anak pertama). Terpilihlah Nada sebagai kun-yah, so … mari kita panggil beliau Abu Nada atau Abunnada. Sepakat banget yach.
Apa keistimewaan buku ini? Buku ini tidak mengajarkan teori yang rumit. Melainkan serpihan mutiara yang tercecer dan penyusun memadukannya dengan ilustrasi yang menarik, sehingga memudahkan Ananda untuk memahaminya. Pada hal.11-12 tertulis, “ketika ayah memintaku belajar, aku segera mengerjakannya.” (Ditulis dengan huruf kecil, dan belum mengenalkan huruf besar sebagai awalan kalimat (A, B, C, dan seterusnya). Bisa jadi, penulis menempuh metode yang diterapkan oleh Bunda Nurani dalam konsep membaca cepat Anak Islam Suka Membaca (AISM). Pengenalan huruf besar, dilaksanakan pada jilid 5. setelah huruf vokal terkuasai dengan matangnya. Subhanallah.
Buku yang berjumlah 20 halaman ini nampak besar dan tebal. Padahal isinya tidak seberapa. Akan tetapi nilainya luar biasa, masya Allah ..... Di awal buku, Anda akan bertemu tulisan, “ketika ayah berangkat kerja, aku cium tangannya.” Sebuah adab yang berharga dan banyak dilupakan banyak orang. Kadang anak tengah asyik dengan televisinya atau gadgetnya, dan tidak ada kontak fisik berupa tanda perpisahan. Maka jangan salahkan bila anak sering pergi tanpa pamit kepada orang tua!!!
Allah Ta’ala berfirman,
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Surat Lukman: 17).
Pada halaman 10 tertulis, “ketika ayah mengajakku sholat, aku ikut dengan gembira.”
Buku Ayah Tercinta, Penulis Abunnada, Penerbit Ahlan, format buku hardcover, tebal buku 20 halaman, ukuran buku 17.5 x 17.5 cm, berat buku packing +/- 400 gram, Harga Rp. 67.500,-