Buku Biografi 35 Shahabiyah Nabi (Insan Kamil)
Buku Biografi 35 Shahabiyah Nabi
Oleh: Syaikh Mahmud al-Mishri, Insan Kamil
Mengenal sosok pahlawan wanita di dalam Islam, merekalah para Shahabiyah Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shahabat adalah Orang yang melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan Islam, yang meriwayatkan sabda Nabi. Meskipun ia bertemu Rasulullah tidak dalam tempo yang lama, atau Rasulullah belum pernah melihatnya sama sekali. Dan mafhum mukhalafahnya demikian (pemahaman sebaliknya ialah bahwa kaum wanita di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kriteria di atas dapat dikategorikan sebagai shahabat). Wallahu a’lam.
Keutamaan Wanita Quraisy
Wanita Quraisy yang pertama kali masuk Islam adalah Khadijah, lalu Ummu Aiman, Aisyah binti Abi Bakr, Arwa’ binti Kuraiz, Sumayyah binti Khayyath, Lubabah binti Harits, dan seterusnya. Mereka memiliki keutamaan di antaranya sebagaimana dalam hadits berikut ini:
“Sebaik-baik wanita adalah yang mengendarai Unta. Perawi berkata; ‘di antaranya adalah wanita Quraisy yang baik.’ Sedangkan yang lainnya mengatakan; ‘wanita Quraisy adalah wanita yang paling penyayang kepada anak sejak mereka masih yatim, dan paling perhatian kepada suaminya.” Telah menceritakan kepada kami ‘Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah dari Ibnu Thawus, dari Bapaknya yang sampai kepada Nabi -dengan Hadits yg serupa.- namun dia berkata; ‘perhatian kepada anaknya ketika masih kecil. Dia tak mengatakan anak yatim.’ (HR. Muslim no.4589).
Dua Mutiara Perhiasan Rasulullah
- Juwairiyyah bin al-Harits bin Abi Dhirar radhiyallahu ‘anha
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Juwairiyyah bin al-Harits bin Abi Dhirar al-Mustaliqiyah. Dia merupakan tawanan pada perang Bani Musthaliq dan masuk dalam bagian (ghanimah) Tsabit bin Qais radhiyallahu ‘anhu. Tsabit bin Qais membebaskannya dengan syarat dia harus membayar sejumlah uang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melunasinya lalu menikahinya pada tahun ke-6 H, dan beliau radhiyallahu ‘anhuma meninggal dunia pada tahun 56 H.
Di antara keutamaan Juwairiyah radhiyallahu ‘anha adalah kaum Muslimin membebaskan 100 budak dan tawanan yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan Juwairiyyah radhiyallahu ‘anha ketika mereka tahu beliau dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para Shahabat mengatakan bahwa, “Para tawanan itu telah menjadi saudara-saudara ipar bagi Rasulullah lalu mengapa kami harus menawannya?” Ini merupakan salah satu berkah Juwairiyah radhiyallahu ‘anha untuk kaumnya.
- Ummu Habibah, Ramlah bintu Abi Sufyan Shakhr bin Harb al-Quraisyi al-Umawiyah radhiyallahu ‘anha
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Ummu Habibah. Ada yang mengatakan bahwa nama Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha adalah Hindun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat beliau radhiyallahu ‘anha sedang berhijrah di negeri Habasyah. Raja Najasyi memberikan kepadanya radhiyallahu ‘anhuma 400 Dinar sebagai mahar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian beliau dibawa dari Habasyah menuju Rasulullah di Madinah. Ummu Habibah meninggal dunia di masa kepemimpinan saudaranya yang bernama Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma. (Disarikan dari almanhaj.or.id/4207)
Buku Biografi 35 Shahabiyah Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam, Penulis: Syaikh Mahmud Al-Mishri Penerbit: Insan Kamil, Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 635 halaman, ukuran buku 18 x 24,5 cm, dan dengan berat 1329 gram. Harga Rp. 125.000,-