Buku Cara Bijak Mendidik Anak (Dhiya’ul Ilmi)
Buku Cara Bijak Mendidik Anak (Dhiya’ul Ilmi)
Dr. Muhammad bin Abdullah bin Shalih as-Suhaimi, Pustaka Dhiya’ul Ilmi
Anak merupakan aset orang tua yang apabila disia-siakan, maka ia kan menuai penyesalan di hari yang mana penyesalan tidak berguna. Yang ada hanya atsar amal selama di dunia, itu bermanfaat baginya kelak atau tidak sama sekali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih.” (HR. Muslim, no. 1631)
Ciri seorang mukmin yang baik salah, satu di antaranya ialah gemar kembali kepada kebenaran apabila diingatkan, sebagaimana tersurat dalam al-Qur’an,
ﻭَﺫَﻛِّﺮْ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮَﻯ ﺗَﻨْﻔَﻊُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
“Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Surat adz-Dzariyat: 55)
Selayang Pandang
Buku menarik yang pantas dibaca oleh setiap pengajar ini mengetengahkan seputar tema penting yang mau tidak mau harus dimengerti dengan segera. Sebab di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak. Penulis mengungkapkan kekecewaan terhadap metode-metode yang kurang selaras dengan nilai-nilai Islam pada hal.16-17 dan beliau mengungkapkan pula pendorong yang melatarbelakangi ditulisnya karya ini. Beliau awali dengan, “Sebab-sebab lain yang mendorongku untuk menulis buku ini adalah sebagai berikut:
Kita adalah umat yang telah mengikrarkan janji untuk menyampaikan dakwah dan tidak menyembunyikannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.” (Surat Ali Imran: 187).”
Beliau membawakan lima sebab-sebab yang dapat Anda petik faidahnya pada halaman 17-20.
Kesalahan Kedua: Mengajarkan Perkara-Perkara Sepele Kepada Anak Didik
Mayoritas anak didik kita yang bertambah umurnya dan hari-harinya terus berlalu namun mereka tidak mengetahui tujuan hidup mereka. Bahkan, mereka sangat lalai dan acuh tak acuh dengan tujuan hidupnya. Visi hidupnya melemah, bahkan hampir punah dikarenakan metode tarbiyah yang menjadikan sarana tarbiyah sebagai tujuan utama dan juga dikarenakan tarbiyah yang terfokus pada perkara-perkara yang belum jelas dengan melalaikan perkara-perkara yang telah pasti. (Selengkapnya pada hal. 43-56)
Buku Cara Bijak Mendidik Anak, Penulis DR. Muhammad bin Abdullah bin shalih As-Suhaimi, Penerbit Pustaka Dhiyaul Ilmi, format buku softcover, tebal buku 200 halaman, ukuran buku 14 x 20,5 cm, berat buku 300 gram, Harga Rp. 43.000,-