Buku Haid Dan Nifas Dalam Madzhab Syafii (Pustaka Arafah)

Penerbit: Pustaka Arafah


  • 70.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Haid Dan Nifas Dalam Madzhab Syafii

Penulis Munir bin Husain Al-’Ajuz, Penerbit Pustaka Arafah 

One for all … satu untuk semua, inilah pembahasan yang detail lagi rinci, disajikan secara ilmiah nan lengkap disertai tabel berwarna dan bahasanya mudah untuk dipahami, dengan kata lain; untuk semua kalangan. Haid dan Nifas ialah dua hal yang melekat pada diri seorang wanita. Apabila Anda laki-laki, maka sebagai suami dan sekaligus bapak bagi putri-putri Anda, tentunya membutuhkan pemaparan seperti ini. Lebih-lebih jika Anda seorang wanita. Apa itu Haid? Haid ialah darah yang keluar dari rahim wanita setelah usia baligh dan keluarnya pada masa tertentu. Sedangkan istihadhah adalah darah yang mengalir bukan pada waktu biasanya (selain haid dan nifas). Darah haid keluar dari dalam rahim dan warnanya hitam menyala, yaitu bersifat panas seolah-olah membakar. Sebutan bagi wanita yang sedang haid adalah hadhat, tahayyadat, dan yang semisalnya.

Apakah Pembahasan Ini Sulit?

Ketahuilah bahwa sesungguhnya pembahasan tentang haid termasuk salah satu bab yang tersulit, sehingga pantas jika banyak orang keliru dalam memahaminya lantaran seluruh permasalahannya sulit. Hal itu mendorong perhatian para ulama, dan akhirnya mereka menulis pembahasan haid ini dalam buku secara spesifik. (hingga perkataan akhir …), demikian tutur Imam An-Nawawi rahimahullah.

Di antara ayat yang menyebutkan haid, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Surat Al-Baqarah: 222)

Dan disebutkan dalam sebuah hadits, terkait wanita sebagai makhluk yang kurang akal dan agamanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ . قُلْنَ بَلَى . قَالَ فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا

“Bukankah kalau wanita tersebut haid, dia tidak shalat dan juga tidak menunaikan puasa?” Para wanita menjawab, “Betul.” Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itulah kekurangan agama wanita.”

Dan adanya larangan untuk mentalak wanita saat haid, “Hendaklah ia merujuk istrinya kembali, lalu menahannya hingga istrinya suci kemudian haid hingga ia suci kembali. Bila ia (Ibnu Umar-perawi) mau menceraikannya, maka ia boleh mentalaknya dalam keadaan suci sebelum ia menggaulinya. Itulah ‘iddah sebagaimana yang telah diperintahkan Allah ‘Azza wa Jalla.”

Buku Haid Dan Nifas Dalam Madzhab Syafii, Penulis Munir bin Husain Al-’Ajuz, Penerbit Pustaka Arafah, format buku softcover, tebal buku 342 halaman, ukuran buku 15.5 x 23.5 cm, berat buku packing +/- 650 gram, Harga Rp. 70.000,-

Kami Juga Merekomendasikan