Buku Khulafaur Rasyidin Yang Agung (Al Qowam)
Buku Khulafaur Rasyidin Yang Agung
Oleh: Ustadz Muhammad Ridha, Penerbit al-Qawam
Inilah sejarah yang menggugah jiwa Anda serta membelalakkannya. Kisah monumental sepanjang abad yang pernah ada. Merekalah shahabat setia Rasulullah yang dijamin dengan Surga. Merekalah pejuang dakwah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiada.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
إِنَّ اللهَ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ مُحَمَّدٍ، فَوَجَدَ قُلُوْبَ أَصْحَابِهِ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَجَعَلَهُمْ وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى دِيْنِهِ، فَمَا رَأَى الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَأَوْا سَيِّئًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ سَيِّئٌ
“Sesungguhnya Allah memperhatikan hati para hamba-Nya. Allah mendapati hati Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hati yang paling baik, sehingga Allah memilihnya untuk diri-Nya dan mengutusnya sebagai pembawa risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati para hamba-Nya setelah hati Muhammad. Allah mendapati hati para sahabat beliau adalah hati yang paling baik. Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka sebagai para pendukung Nabi-Nya yang berperang demi membela agama-Nya. Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin (para sahabat), pasti baik di sisi Allah. Apa yang dipandang buruk oleh mereka, pasti buruk di sisi Allah.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, I/379, no. 3600. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِى ، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas semisal gunung Uhud, maka itu tidak bisa menandingi satu mud infak sahabat, bahkan tidak pula separuhnya.” (HR. Bukhari, no. 3673 dan Muslim, no. 2540)
Tentang definisi shahabat, Imam al-Bukhari rahimahullah menyebutkan, “Siapa saja dari kalangan kaum muslimin, yang pernah menyertai dan melihat Rasulullah, maka ia terhitung sahabat nabi”. (Shahih Bukhari)
Dan yang terdepan dari kalangan shahabat adalah Abu Bakar ash-Shidiq, lalu Umar bin Khaththab, lalu Utsman bin Affan, kemudian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum. .Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Umar –radhiyallahu ‘anhuma- ia berkata:
كنا نقول والنبي صلى الله عليه وسلم حي: أبو بكر ثم عمر ثم عثمان ثم علي فيبلغ ذلك النبي صلى الله عليه وسلم فلا ينكره .
“Kami pernah mengatakan saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup: Abu Bakar berikutnya Umar berikutnya Utsman berikutnya Ali. Kata-kata itu sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi tidak menyalahkan.” (Lumatul I’tiqad, hal.11)
Buku Set Khulafaur Rasyidin Yang Agung, Buku set terdiri dari 4 jilid softcover, ukuran buku 15 x 23 cm, dan dengan berat total 1727 gram. Penulis: Muhammad Ridha, Penerbit: Al-Qowam, Harga Rp. 293.000,-