Buku Kisah Tragis Orang-Orang Zhalim
Buku Kisah Tragis Orang-Orang Zhalim
Oleh: Syaikh Hani al-Hajj, Penerbit Buana Ilmu Islami
Sungguh, Allah telah menyatakan dengan tegas,
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ
وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (Surat Ibrahim: 42-43)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini adalah ancaman keras bagi orang-orang zhalim dan sekaligus sebagai hiburan bagi orang-orang yang terzhalimi.
Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman, (artinya) “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.” Yaitu ketika Allah bersikap ramah dan halus serta melimpahkan berbagai rezeki kepada mereka -orang-orang yang zhalim itu-. Mereka bisa bebas berpindah kesana-kemari di berbagai negeri dalam keadaan aman dan tenang. Namun, hal ini tidaklah menunjukkan baiknya kondisi mereka. Harta benda yang diberikan kepada orang zhalim dan juga sikap ramah dari Allah kepada mereka, semuanya berfungsi untuk menambahkan dosa pada diri mereka. Hingga ketika Allah mengambilnya dan menghukumnya maka Dia tidak akan melepaskannya. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (Surat Hud : 102)
Kezhaliman di sini mencakup kezhaliman yang terjadi antara seorang hamba dengan Rabb-nya dan juga kezhaliman hamba tersebut kepada para hamba Allah yang lain. Allah berfirman, (artinya) “Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.”
Yaitu, mata mereka tidak bisa mengerjapkan pandangan dan mata disebabkan kedahsyatan apa yang disaksikannya berupa kengerian dan hal-hal yang membuat pandangan merasa gelisah dan ketakutan. Allah berfirman, (artinya) “Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan.” Yaitu, mereka segera memenuhi dan menghadiri panggilan yang memanggil mereka ke hadapan Allah untuk dilakukan proses hisab. Mereka tidak bisa menolaknya. Tidak ada tempat menghindar dan berlari bagi mereka.
Tidak pula ada tempat untuk berlindung dan bersembunyi. Firman Allah, (artinya) “Dengan mengangkat kepala-kepala mereka.” Yaitu, mereka mengangkat kepala dan tangan mereka telah dirantai ke arah leher-leher mereka. Ya, mereka datang menghadap Allah dalam keadaan terbelenggu. Maka dari itu kepala-kepala mereka terangkat. Firman Allah, “Sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” Yaitu, dada-dada mereka tidak terisi dengan hati. Hati-hati mereka telah naik ke bagian pangkal tenggorokan. Namun demikian, mereka diliputi oleh kesedihan dan kegelisahan. Mereka diselimuti oleh kegundahgulanaan dan kecemasan.” Selesai kutipan dari Syaikh as-Sa’di.
Buku 100 Kisah Tragis Orang-Orang Zalim, Penulis: Hani al-Hajj, Penerbit: Buana Ilmu Islami, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 539 halaman, ukuran buku 16,5 x 24 cm, dan dengan berat 991 gram. Harga Rp. 115.000,-