Buku Koreksi Kesalahan Pembaca Al-Qur’an (Qiblatuna)

Penerbit: Qiblatuna


  • 31.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Koreksi Kesalahan Pembaca Al-Qur’an 

Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, Penerbit Qiblatuna 

Seorang muslim dan muslim lainnya ibarat satu tubuh yang saling menguatkan, apabila ia melihat saudaranya hampir jatuh ke jurang maka dengan sigap ia menolongnya dan bukan menjatuhkannya. Demikian pula nasehat yang tulus yang disampaikan saat kita berada dalam kekeliruan, itu adalah bukti nyata bahwa ia perhatian dengan saudaranya. Bukan lantaran nyinyir (mencibir) semata. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Surat adz-Dzariyat: 55)

Inilah buku yang memuat kesalahan-kesalahan pembaca Al-Qur’an, yang di dalamnya dibahas tentang bab bid’ah bid’ah pembaca Al-Qur’an (penulis sebutkan 12 poin permasalahan), dan sub bab khusus tentang Menirukan Bacaan Seorang Qari’, sub bab Bergerak-Gerak Saat Membaca Al-Qur’an, sub bab Bacaan dalam Shalat Jumat, dan sub bab Mengubah Intonasi Suara Saat Khutbah. Dan pada bab Kedua, penulis menyajikan problem berupa Doa Khatam Al-Quran dan solusi yang bisa ditempuh di dalamnya.

Petikan Nasehat Dari Melagukan Al-Qur’an

Al-Munawi rahimahullah berkata dalam Faidhul Qadir, I: 229, “Al-Kamal bin Al-Hamam rahimahullah mengatakan, “Memanjangkan suara, menangis secara berlebihan, dan sibuk memilih nada doda untuk menampakkan suara yang bagus itu bukan (murni) untuk ibadah yang biasa dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang, ia bukanlah tuntutan agar doa dikabulkan. Itu justru merupakan penyebab doa ditolak.

Hal ini logis, bila tujuannya ingin membuat orang lain kagum kepadanya. Ia seolah-olah mengatakan, “Kagumilah suaraku yang bagus dan kepandaianku dalam memilih doa!” Saya pikir, pilihan nada dalam doa ---sebagaimana yang dilakukan oleh para qari’ pada masa sekarang ini--- muncul dari orang yang tidak memahami makna doa dan permohonan. Hal itu tidak lain hanyalah bentuk bermain-main.

Sebab, seandainya terpikirkan oleh orang yang hadir (saat itu) tentang orang yang meminta suatu kebutuhan kepada seorang raja, di mana ia menyampaikan permohonannya dengan memakai nada rendah, tinggi, mengalun, dan menggema, layaknya nyanyian, maka itu bertujuan untuk mengejek dan mempermainkan. Padahal, kedudukan orang yang memohon itu adalah kedudukan orang yang merendahkan diri dan bukan bernyanyi. Dengan demikian, jelaslah bahwa hal itu termasuk perbuatan yang menyebabkan kesia-siaan dan kesengsaraan.””

Buku Koreksi Kesalahan Pembaca Al-Qur’an, Penulis Syaikh Bakr Bin Abdullah Abu Zaid, Penerbit Qiblatuna, format buku softcover, tebal buku 148 halaman, ukuran buku 14 x 20.5 cm, berat buku packing 300 gram, Harga Rp. 31.000,-


Kami Juga Merekomendasikan