Buku Masa Haid Yang Penuh Pahala
Buku Masa Haid Yang Penuh Pahala
Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Penerbit As-Salam Publishing
Mayoritas wanita beranggapan bahwa masa haid identik dengan ‘masa libur beramal’ atau ‘M = Mrei / meliburkan diri secara sengaja)’ benarkah demikian? Apakah wanita yang sedang haid tidak berhak menyandang pahala? Mari kita beli buku ini, sepakat?
24 Jam Amalan Sunnah Pilihan Wanita Haid
Sudah dimaklumi bersama, wanita yang datang bulan tidak diperbolehkan mengerjakan serangkaian ibadah yang telah ditetapkan syari’at, seperti: shalat, puasa, thawaf di baitullah, dan lain-lain. Namun bukan berarti, wanita tersebut lantas libur total dari amal shalih lainnya. Padahal kita termasuk kaum wanita yang sedang haid, diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala kapan, dan dimana saja berada.
Mungkin karena minimnya ilmu, sebagian wanita haid memaknai bila darah telah keluar dari kemaluannya secara otomatis dirinya ‘istirahat’ dari melakukan ibadah kepada Allah. Padahal definisi ibadah itu sangat luas. Ibadah itu meliputi ucapan, perbuatan, -baik yang nampak maupun yang tersembunyi-, -yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala-. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam mendefinisikan ibadah, “Satu nama yang mencakup setiap perkara yang dicintai dan diridhai Allah. Baik itu perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi maupun yang nampak.”
Kemudian Syaikh mencontohkan amalan-amalan zhahir seperti; “Shalat, zakat, puasa, haji, berkata jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung silaturahim, menepati janji, amar ma’ruf nahi mungkar, berjihad terhadap orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, musafir, budak, baik manusia maupun hewan, berdo’a, dzikir, membaca al-Qur’an dan yang semisalnya termasuk ibadah.” Dan amalan-amalan batin seperti; “Cinta kepada Allah dan rasul-Nya, takut kepada Allah, senantiasa kembali (taubat) kepada-Nya, mengikhlaskan agama untuk-Nya, sabar dengan hukum-Nya, bersyukur dengan nikmat-nikmat-Nya, ridha dengan ketetapan-Nya, bertawakal kepada-Nya, berharap rahmat-Nya, takut dari adzab-Nya dan yang semisalnya termasuk ibadah kepada Allah Ta’ala.”
Jadi, makna ibadah dalam Islam mencakup seluruh bentuk kebaikan yang harus diamalkan oleh manusia pada semua sisi kehidupannya.
Yang Paling Ringan dan Mudah Dipraktekkan (biidznillah)
Setelah Anda bangun dari tidur terdapat pahala yang menanti, apakah itu? Ya, do’a bangun dari tidur:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Masih ada lagi? Masih ...
Buku Masa Haid Yang Penuh Pahala, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin, Penerbit: As-Salam Publishing, Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 136 halaman, ukuran buku 12,5 x 18,5 cm, dan dengan berat 377 gram. Harga Rp. 27.000,-