Buku Matan Hadits Arba’in
Buku Matan Hadits Arba’in
Oleh: Syaikh Imam an-Nawawi, Penerbit at-Tibyan
Merupakan kesepakatan kaum muslimin bahwa as-Sunnah (al-Hadits) adalah sumber syari’at Islam kedua setelah al-Qur’an, karenanya mempelajari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan kewajiban sebagaimana mempelajari al-Qur’an. Salah satu kitab hadits sederhana dan para ulama kita menganjurkan untuk mempelajarinya adalah kitab al-Arba’in yang disusun oleh Imam Abu Zakariya Yahya bin Sharaf an-Nawawi rahimahullah.
Mengingat telah banyaknya buku yang beredar di kalangan kaum muslimin Matan Hadits Arba’in ini, maka kami menyajikan buku kecil ini kepada pembaca yanag berisi Matan Hadits Arba’in yang telah direvisi dengan merujuk kepada kitab aslinya dari berbagai cetakan.
(Penerjemahnya berharap): Semoga amalan ini dijadikan semata-mata karena mengharap wajah Allah, dan semoga buku kecil ini bermanfaat bagi kami dan kaum muslimin.
(Alih bahasa: Muhammad Yusran Anshar, Lc)
Hadits Kelima Belas: Adab-Adab Yang Mulia
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka hendaklah berkata yang baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka hendaklah menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hadits Kedua Puluh Tiga: Bersegera Dalam Kebaikan
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا
Dari Abu Malik al-Harits bin al-Harits al-Asy’ary radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Thaharah itu adalah separuh dari Iman. Ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan dan ucapan Subhanallah serta Alhamdulillah keduanya memenuhi atau memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat adalah nur (cahaya), dan shadaqah adalah bukti yang jelas. Kesabaran adalah sinar, sementara al-Qur’an adalah hujjah untuk membelamu atau menjatuhkanmu. Setiap manusia keluar pada waktu pagi (untuk berusaha), dia menjual dirinya (dari kehinaan dunia dan adzab akhirat) atau ada yang membinasakan dirinya.” (HR. Muslim)
Hadits Keempat Puluh Satu: Hawa Nafsu Seorang Mukmin
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ
Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin al-’Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak dikatakan sempurna iman seseorang di antara kamu sebelum hawa nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa.” (Hadits Shahih, telah kami riwayatkan dalam kitab al-Hujjah dengan sanad yang shahih. Namun hadits ini di dha’ifkan oleh peneliti hadits belakangan)
Buku Saku Matan Hadits Arbain Penerbit At-Tibyan, Buku cetak edisi softcover, ukuran saku 9,5 x 14 cm, tebal buku 76 halaman, dan dengan berat 100 gram. Penulis: Imam An-Nawawi, Penerbit: At-Tibyan, Harga Rp. 10.000,-