Buku Mengapa Nabi Tidak Mudah Sakit (As-Salam)
Buku Mengapa Nabi Tidak Mudah Sakit
Asadullah al-Faruq, as-Salam Publishing
Sakit, hampir semua orang mengalaminya termasuk Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, tahukah Anda bahwa sakit yang diderita oleh beliau bersumber dari luar diri beliau (eksternal)? Ya, jika melihat perikehidupan Nabi, Anda akan disuguhi keindahan tata tertib hidup yang rapi; mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Adalah Rasulullah sebagai insan teladan. Beliau menerapkan pola sehat nan teratur.
Pola Hidup Sehat
Dalam masalah (istirahat) tidur. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menzhalimi tubuhnya dengan cara tidak tidur semalaman. Sebaliknya, beliau tidak pernah tidur secara berlebihan yang justru akan menjadikan tubuh semakin lemas dan tidak semangat. Istirahat bagi beliau adalah suatu sarana untuk melepas lelah dan menghadirkan kembali tenaga di dalam dirinya. Bahasa sederhananya ialah Istirahat itu dilakukan dalam rangka memenuhi hak tubuh.
Mengenai pola makan Rasulullah banyak dijadikan penelitian pakar kesehatan, mereka mencari rahasia yang terkandung di dalamnya dan ternyata benar! Segudang manfaat yang didapat apabila kita mau meneladaninya. Pola makan beliau yang tidak berlebihan dan mencukupkan diri dengan makanan secukupnya, alias sekedar untuk menegakkan tulang tubuh semata.
عن المقدام بن معدي كرب اَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: مَا مَلاَءَ اَدَمِيُّ وِعَاءَ شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ, بِحَسْبِ ابْنِ اَدَمَ لُقَيْمَةٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَاِنْ كَانَ لاَمحَاَلةَ فَاعِلًا فَثُلُثٌ لِطَعَامِه وثُلُثٌ لِشَرَا بِه وثُلُثٌ لِنَفْسِه ( رواه الترمذى وابن حبان )
Dari miqdam bin ma’dikarib, beliau berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri , cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya, jikapun ingin berbuat lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”” ( HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Kontroversial … Lalat hinggap, mengapa justru dicelupin?
Sebagian orang modern banyak yang tidak menerima hadits ini dengan argumen akal semata, mereka lupa tentang ayat harus tunduk dan taat sebagai konsekuensi dari keimanannya. Dan mereka baru percaya setelah berbagai penelitian dilakukan, akhirnya apa yang terjadi? Penelitian itu sama persis hasilnya dengan apa yang disabdakan oleh beliau dalam salah satu haditsnya. Allahu Akbar …. Berikut matan hadits terkait,
- Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya.”
- Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu diantara kalian, maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat obat.” (HR. al-Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Anda akan dibuat penasaran oleh al-Akh Asadullah al-Faruq dengan gaya bahasa menulisnya yang kental ‘menggugah selera’. Tidak percaya? Mari buktikan segera!
Buku Mengapa Nabi Tidak Mudah Sakit, Penulis: Asadullah Al-Faruq Penerbit: As-Salam Publishing. Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 188 halaman, ukuran buku 13,5 x 21 cm, dan dengan berat 456 gram, Harga Rp. 39.000,-