Buku Panduan Lengkap Ilmu Tajwid (Taqiya)

Penerbit: Taqiya


  • 55.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Panduan Lengkap Ilmu Tajwid

Oleh: Syaikh Ahmad Muhammad Mu’abbad, Penerbit Taqiya Publishing

1. Menurut bahasa

Menurut bahasa, kata “tajwid” diambil dari “sesuatu yang baik”, lawannya adalah “jelek”. Diambil dari kata جَوَّدَ – يُجَوِّدُ – تَجْوِيْدًا yang artinya adalah perbaikan, penyempurnaan, pemantapan. (Qawaid at-Tajwid hal. 24). Serta, dikatakan bagi orang yang baik dlm bacaan al-Quran dengan mujawwid.

2. Menurut istilah

Menurut istilah, tajwid adalah keluarnya semua huruf hijaiyah dari makhraj-nya (tempat keluarnya) dgn memberikan hak & keharusannya dari sifat tersebut.

Adapun hak dari sifat itu adalah sifat permanen yang tidak berubah dalam semua keadaannya, seperti: sifat jahr, syiddah, istifal, ithbaq, qolqolah, & sebagainya.

Sedangkan keharusan dari sifat-sifatnya tersebut adalah sifat yang bisa berubah, seperti: idzhar, idgham, iqlab, ikhfa`, tarqiq, tafkhim.

3. Peletak dasar ilmu tajwid

Ditinjau dari sisi amalan, praktik bacaan al-Quran adalah wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla yang disampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui Jibril ‘alaihis salam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada para sahabat, lalu para sahabat menyampaikan kepada tabi’in, dan  begitu seterusnya, sampai ilmu itu kepada kita. Oleh karena itu, tak ada seorang pun yang diperbolehkan berijtihad dlm hal bacaan al-Quran tersebut. (Lihat Hidayah al-Qari, hlm. 38)

Kemudian, terjadi perselisihan siapa yang mulai meletakkan kaidah & ushul ilmu tajwid. Sebagian mengatakan Abu ‘Amr Hafs bin ‘Umar ad-Dury, Abu ‘Ubaid al-Qasim Ibnu Sallam, Abul Aswad ad-Dualy, al-Khalil ibn Ahmad, dan sebagian mengatakan yang lainnya.

Kemudian, kaidah itu bukanlah suatu bid’ah yang tercela dalam agama Islam bahkan merupakan suatu maslahat mursalah (Lihat al-I’tisham 2/111—112). Demikian pula ilmu nahwu, ilmu mushthalah, ilmu ushul fikih, & sebagainya, yang semua itu tak ada di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adapun sebab yang mendorong ulama untuk meletakkan kaidah serta ushul tersebut, adalah karena tersebarnya bahasa orang-orang non Arab yang merusak ilmu al-Quran. Lihatlah betapa banyak orang tak bisa membedakan د (dal) dgn ذ (dzal), ظ (dzo`) dgn ض (dho’). Demikian pula س (sin) dgn ش (syin) atau denganث (tsa’), & seterusnya. Maka kaidah merupakan salah satu jalan dalam upaya mempermudah bacaan al-Quran.

4. Sumber & Asal Muasal Ilmu Tajwid

Ilmu tajwid diambil dari al-Quran & Sunnah, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca al-Quran, serta para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in demikian seterusnya. Sampailah kepada ulama-ulama yang ahli dlm al-Quran sehingga sampai ilmu qira’at tersebut dengan cara yang mutawatir. (salafy.web.id/keutamaan)

Buku Panduan Lengkap Ilmu Tajwid Penerbit Taqiya Publishing Buku cetak edisi softcover, tebal buku 306 halaman, ukuran buku 14 x 20,5 cm, dan dengan berat 257 gram. Penulis: Ahmad Muhammad Mu'abbad Penerbit: Taqiyah, Harga Rp. 55.000,-


Kami Juga Merekomendasikan