Buku Panduan Praktis Shalat Sunnah & Puasa Sunnah (Pustaka Ibnu Umar)
Buku Panduan Praktis Shalat Sunnah & Puasa Sunnah
Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim dan Tim Maktabud Da’wah wal Irsyad-Riyadh, Pustaka Ibnu Umar
Kita ketahui bersama bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat penting, sebagai rukun Islam yang kedua setelah dua kalimat syahadat dan juga merupakan tiang agama, sehingga menjadi penentu baik dan tidaknya amalan yang lainnya dari seorang hamba, amalan yang pertama kali dihisab kelak di hari Kiamat, dan berbagai keterangan lainnya yang menunjukkan pentingnya shalat. Kita pun sangat sadar bahwa terdapat banyak kekurangan dalam shalat fardhu kita. Maka kita berharap shalat-shalat sunnahlah yang akan menjadi penambalnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا
“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalatnya. Apabila shalat itu baik, maka ia beruntung dan selamat. Apabila shalat itu rusak, maka ia sangat kecewa dan rugi. Apabila ada sesuatu yang kurang dari shalat fardhu, maka Rabb Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Lihatlah oleh kalian (wahai Malaikat), apakah hamba-Ku (melakukan) shalat sunnah?” Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat fardhu tersebut. Kemudian amal-amal yang lain (selain shalat) pun demikian.”” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i)
Adapun tentang puasa, tak diragukan lagi bahwa ibadah yang satu ini adalah ibadah yang istimewa. Di kala semua ibadah itu milik si hamba maka puasa adalah milik-Nya. Dengan gamblang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini dalam hadits Qudsi,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan tersebut untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR. Muslim)
Lalu apakah Anda hanya akan mencukupkan diri dengan puasa wajib di bulan Ramadhan saja? Sementara dalam setahun itu ada 12 bulan, dan dalam 11 bulan yang tersisa, amalan yang istimewa ini tidak Anda lakukan? Seorang hamba yang mengetahui keistimewaan puasa, dan mengakui berharganya usia yang singkat di dunia ini, tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dari Allah ini. Hamba-hamba Alah yang ingin menjadi kekasih Allah tidak akan melewatkan puasa-puasa sunnah sebagai sarana agar Allah meridhai dan mencintainya.
Buku Panduan Praktis Shalat Sunnah & Puasa Sunnah, Penulis Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Tim Maktabud Da’wah wal Irsyad – Riyadh, Penerbit Pustaka Ibnu Umar, format buku softcover, tebal buku 168 halaman, ukuran buku 10,5 x 15 cm, berat buku 350 gram, Harga Rp. 25.000,-