Buku Para Tabi’in Rahimahumullah

Penerbit: Darul Haq


  • 70.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Para Tabi’in Rahimahumullah

Oleh: Syaikh Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya, Darul Haq

Kita akan menelusuri buku Shuwar min Hayah at-Tabi’in yang berisi potret-potret dari  kehidupan para tabi’in yang hidup dekat dengan zaman kenabian dan berguru kepada murid-murid madrasah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pertama. Mereka adalah gambaran tentang para sahabat Rasulullah dalam hal keteguhan iman, berpaling dari dunia, dan mengorbankan diri untuk meraih ridha Allah Ta’ala. Mereka adalah generasi terbaik dan berpengaruh yang berada di antara generasi sahabat radhiyallhu ‘anhum dengan generasi para imam madzhab rahimahumullah dan orang-orang yang datang setelah mereka.

Para ulama hadits telah mengkategorikan mereka kepada beberapa tingkatan; tingkatan yang pertama adalah mereka yang bertemu dengan sepuluh sahabat yang telah dijanjikan masuk Surga, dan tingkatan yang terakhir adalah mereka yang bertemu dengan para sahabat junior atau yang belakangan wafatnya.

Buku ini dengan cetakan barunya, dikumpulkan bersama enam kitab yang telah diterbitkan, dengan disertai beberapa tambahan dan revisi yang ditinggalkan oleh penulis dan diterbitkan untuk pertama kali, dengan berharap kepada Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa agar membantu kami untuk menerbitkan apa yang ditinggalkan oleh penulis dari potret-potret baru yang diterbitkan untuk pertama kali.

Al-Ahnaf bin Qais

Al-Ahnaf merupakan seorang yang ahli ibadah, ahli puasa, istiqamah, dan tidak merasa iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Di saat malam telah menjadi gelap, dia menghidupkan lenteranya dan meletakkan di dekatnya, lalu dia pun berdiri shalat di mihrabnya. Dia selalu merasa takut hingga menangis dengan tangisan yang menyayat hati jikalau dia ingat dengan adzab Allah Azza wa Jalla. Di saat dia menerenungi dosa-dosanya atau tergambar dalam pelupuk matanya bayangan aibnya, dia mendekatkan jarinya ke dekat lentera tersebut dan berkata, “Rasakan wahai al-Ahnaf, jika engkau tidak kuat menahan panasnya api lentera ini, maka bagaimanakah kamu bisa menahan gejolak api Neraka, mampukah kamu menahan dan sabar terhadapnya? Ya Allah, jikalau Engkau berkenan mengampuniku, maka sesungguhnya hanya Engkaulah Dzat yang berhak atas itu, dan jikalau Engkau menyiksaku, maka sesungguhnya aku memang pantas untuk mendapatkan siksaan itu.”

Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar

Al-Qasim telah diberi umur hingga lebih dari 72 tahun. Akan tetapi, matanya menjadi buta disaat berusia lanjut. Pada akhir tahun dari kehidupannya, dia menuju ke Makkah menginginkan haji, dan ditengah perjalanan kematian menjemputnya.

Ketika ajalnya sudah dekat, dia menoleh kepada anaknya dan berkata, “Bila aku mati, kafanilah aku dengan pakaianku yang aku shalat dengannya, yaitu gamisku, sarungku, dan kainku, itu adalah kafan kakekmu, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Kemudian ratakan kuburanku dan pulanglah kepada keluargamu. Dan janganlah kalian berdiri di atas kuburanku dan berkata, “Dahulu dia begini … dan dulu dia begitu ...., karena aku bukanlah siapa-siapa.”

Buku Para Tabi'in Rahimahullah Penerbit Darul Haq, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 335 halaman, ukuran buku 15,5 x 24 cm, dan dengan berat 682 gram. Penulis: Dr. Abdurrahman Ra'fat al-Basya, Penerbit: Darul Haq harga Rp. 70.000,-