Buku Peperangan Di Zaman Rasulullah (QIDS)

Penerbit: Perisai Qur'an Qids


  • 215.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Peperangan Di Zaman Rasulullah

Oleh: Ustadz Nizar Sa’ad Jabal, Lc, MPd, Qids Perisai Qur’an Kids

Pernahkah Anda menyimak perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Khaibar, Perang Mu’tah, Pembebasan Kota Makkah, Perang Hunain, atau Perang Tabuk dengan mata kepala? Tentu belum pernah, maka dari itu buku ini mengajak Anda untuk melihatnya secara lebih dekat. Anda tertarik? Mari lanjutkan …

Sekilas Tentang Perang Badar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membawa pasukannya mendekati mata air Badar mendahului orang-orang Musyrik agar musuh tidak bisa menguasai mata air. Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah menentukan satu posisi, al-Habab bin Mundzir radhiyallahu ‘anhu mengeluarkan pendapatnya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bagaimanakah pendapat anda tentang posisi ini ? Apakah posisi ini diwahyukan oleh Allah Azza wa Jalla sehingga kita tidak boleh maju atau mundur ? Ataukah ini hanya pendapat, siasat dan takti perang saja?” Beliau menjawab: “Ini hanya pendapat, siasat dan taktik perang saja.” al-Habab radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Wahai Rasulullah, posisi ini kurang tepat, bawalah orang-orang ini ke sumur yang paling dekat dengan posisi musuh. Kita kuasai sumur itu lalu yang lainnya kita rusak. Kita membuat telaga besar lalu kita penuhi air. Kemudian baru kita perangi mereka, kita bisa minum sementara mereka tidak bisa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada al-Habab radhiyallahu anhu , “Engkau telah menyampaikan pendapat yang jitu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyetujuinya dan melakukannya.

Ketika sudah menguasai tempat yang ditunjukkan oleh al-Habbab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dibuatkan `arisy (tenda) oleh para Shahabat sebagai tempat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla dan memantau jalannya peperangan.

Dari beberapa nash tentang perang Badar dapat dipahami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ikut serta dalam perang. Beliau tidak terus-menerus di dalam tendanya atau tidak terus-menerus berdo’a. Di antara kisah yang membuktikannya adalah ucapan Ali radhiyallahu ‘anhu, “Aku memperhatikan diri kami pada saat Badar. Saat itu, kami berlindung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah orang yang paling dekat dengan musuh dan orang yang paling susah.” Dalam riwayat lain diceritakan, “Ketika peperangan sudah berkecamuk, kami berlindung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah orang yang paling menderita. Tidak ada seorang pun yang lebih dekat posisinya dengan orang Musyrik dibandingkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Dikutip dari almanhaj.or.id/3754)

Semoga dengan mempelajari peperangan bersama Rasulullah, kita mendapat ibrah dan terpompa semangatnya dalam membela Islam dengan cara yang benar (baca: bukan asal semangat semata tanpa ilmu)

Buku Peperangan Di Zaman Rasulullah, Penulis: Nizar Sa'ad Jabal Lc.Mpd. Penerbit: Qids Perisai Quran, Buku cetak edisi softcover, full colour, sebanyak 8 jilid/judul, ukuran buku lebih kurang 28,5 x 20,5 cm, dan dengan berat total buku 1083 gram, Harga Rp. 215.000,-


Kami Juga Merekomendasikan