Buku Putriku Mama Hanya Ijinkan Pernikahan

Jon Hariyadi, Pustaka eLBa 

Dunia telah berganti, berbagai budaya saling berasimilasi dan berakulturasi. Alhasil, nilai-nilai agama mulai tergerus. Islam adalah agama yang paripurna, aturannya syamil mutakamil. Semuanya murni untuk kebaikan hamba. Jika ada larangan, maka itu sejatinya berbahaya bagi manusia apabila dilanggar. Dalam hal ini, ada perkara yang dianggap biasa di tengah masyarakat kita. Apakah itu? Ya, pacaran. Siapa yang tidak mengenal istilah yang satu ini. Suatu komitmen untuk saling mengenal antar pasangan lebih mendetail. Ada yang hanya berkomunikasi biasa, LDR-an (Long Distance Relationship alias pacaran jarak jauh), bahkan yang cukup memprihatinkan adalah main ‘esek-esek’ di luar nikah. Itulah problem yang melingkupi setiap rumah tangga muslim.

Ketika anak gadis / perjaka nya mulai bertambah dewasa. Ada orang tua yang concern terhadap perkembangan jiwa sang anak. Dan tak jarang banyak yang lalai dengan membiarkannya dengan ujaran, “Biarkan mereka … kan sudah dewasa, sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk!” Lalu mau dikemanakan ayat ini? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Surat al-Israa’: 32)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim)

Buku ini hadir dalam sapaan hangat penulisnya untuk ayah bunda sekaligus putra-putrinya yang mulai beranjak dewasa. Bertemakan cinta, cinta yang dibalut dalam keimanan, bukan bertabur kemaksiatan. Cinta kepada lawan jenis itu adalah sunnatullah yang berlaku dan sekarang PR kita ialah bagaimana kita mengaturnya. Agar Cinta tak berkalang noda. Tentu sebuah aib, manakala orang tua mendapati anak-anaknya durhaka (yakni melakukan hubungan badan di luar nikah).

Buku Putriku Mama Hanya Ijinkan Pernikahan, Penulis Jon Hariyadi, Penerbit Pustaka eLBa, format buku softcover, tebal buku 220 halaman, ukuran buku 18 x 24 cm, berat buku 450 gram, Harga Rp. 28.000,-