Buku Saku Adab Pembaca Al-Quran (PQS)

Penerbit: PQS


  • 5.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Saku Adab Pembaca Al-Quran

Penulis Imam Nawawi, Penerbit PQS 

Inilah secuil adab yang berharga yang disadur dari kitab populer ulama bermazhab Syafi’i yakni Imam Abu Zakariya Yahya bin Sharaf An-Nawawi rahimahullah dalam kitab beliau At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an. Ada dua puluh tujuh adab yang semestinya Anda simak secara seksama, guna memudahkan pengamalannya, insya Allah … adab-adab itu adalah:

Pentingnya Keikhlasan. Orang yang membaca Al-Qur’an hendaknya merasa sedang bermunajat kepada Allah. Hatinya merasa seperti orang yang melihat Allah. Kalaupun ia tidak melihat Allah, Allah melihatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ومَا أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus….” (Surat Al-Bayyinah: 5)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak bisa melakukannya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Menghadap Kiblat. Orang yang membaca Al-Qur’an di luar shalat, dianjurkan menghadap kiblat. Disebutkan dalam hadits Ath-Thabrani, “Sebaik-baik majelis adalah yang menghadap kiblat.”

Duduklah dengan tenang, berwibawa, dan menundukkan kepala. Posisi duduknya sama seperti duduk di hadapan guru. Inilah adab yang paling sempurna. Namun boleh juga membaca Al-Qur’an dengan berdiri, berbaring, di atas kasur, ataupun dalam kondisi apapun.

Memperbagus Suara. Orang yang membaca Al-Qur’an dianjurkan untuk memperbagus suaranya. Dalam hadits Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zaiyyinuul qur aana bi ashwaatikum” (Hiasilah Al-Qur’an dengan suara-suara kalian.” Dalam sabdanya yang lain, “Man lam yataghanna bil Qur aani falaisa minna.” (Siapa yang tidak membaca Al-Qur’an dengan suara merdu, ia bukan golongan kami.” (HR. Abu Dawud)

Al-Barra’ menuturkan, “Aku mendengar Nabi membaca “watthini waz zaituun” dalam shalat Isya, aku tidak mendengar seorang pun yang suaranya lebih indah daripada beliau.”

Adapun membaca Al-Qur’an dengan nada, jika terlalu memanjangkan bacaan hingga melampaui batasnya, hukumnya makruh. Namun jika tidak sampai melampaui batas bacaan panjang, hukumnya tidak makruh. Sementara jika nada bacaan tidak mengeluarkan bacaan dari lafal dan membacanya secara perlahan, hukumnya mubah, karena dengan nada ini semakin memperindah bacaan.

Buku Saku Adab Pembaca Al-Quran, Penulis Imam Nawawi, Penerbit PQS, format buku softcover, tebal buku 42 halaman, ukuran buku saku 9.5 x 12.5 cm, berat buku packing +/- 150 gram, Harga Rp. 5.000,-

Kami Juga Merekomendasikan