Buku Saku Penggalan Kisah Para Shahabat (At-Tibyan)
Buku Saku Penggalan Kisah Para Shahabat
Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya, Resume: Abu Yusuf, Penerbit At-Tibyan
Buku ini merupakan preview dari buku Mereka adalah Para Shahabat (Shuwar minal Hayati Shahabat) karya seorang ulama ternama di zamannya. Buku ini sempat menjadi best seller di tanah air, mengingat kisahnya yang memukau. Beliau juga menulis tentang sejarah dari para Tabi’in (yakni murid-murid para Shahabat). Benarlah apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan tentangnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah empat tokoh dari para Shahabat, mereka adalah Anas bin Malik, Sa’id bin Amir Al-Jumahi, Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi, dn Al-Barra bin Malik radhiyallahu ‘anhum. Di awal kisah, pereview mengetengahkan kisah Anas bin Malik radhiyalahu ‘anhu. Siapa yang tidak mengenalnya? Doa Rasulullah terucap untuknya,
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
“Ya Allah perbanyaklah harta & anaknya serta berkahilah atas apa yg telah Engkau berikan kepadanya.” (HR. Muslim)
Anas adalah khadim yang dihadiahkan oleh ibunya sendiri kepada Rasulullah sembari menyatakan, “Orang-orang selainku telah memberi hadiah, adapun aku hanya mempunyai ini, terimalah ia, dia akan berkhidmat kepadamu dengan kehendak darimu.” (secara makna). Beliau (Anas) membersamai Rasulullah selama 10 tahun hingga Rasulullah wafat. Simak untaian kalimat tentang Anas hanya dalam buku ini!
Berikutnya adalah Sa’id bin Amir Al-Jumahi, beliau radhiyallahu ‘anhu berhijrah ke Madinah dan mengikuti beberapa peperangan, salah satunya adalah perang Khaibar. Manakala Rasulullah wafat, Sa’id tetap menjadi sebilah pedang yang terhunus di tangan para khalifah Nabi: Abu Bakar dan Umar. Sa’id hidup sebagi contoh yang menawan dan mengagumkan bagi setiap mukmin yang telah membeli akhirat dengan dunianya, mementingkan ridha Allah dan pahala-Nya atas segala keinginan jiwa dan nafsu. (Beberapa kali, pasti Anda akan menemukan intisari faidah yang dibawakan oleh tim review, semoga memberikan manfaat yang mencerahkan).
Sa’id adalah gubernur yang miskin, aneh tapi nyata dan inilah kenyataannya. Beliau hanya mempunyai satu baju untuk keluar rumah dan akibatnya ia harus menjemurnya sebulan sekali hingga ia tidak ‘ngantor’ (istilahnya orang sekarang) hingga akhirnya didatangkan khalifah Umar bin Khaththab untuk klarifikasi atas tuduhan-tuduhan yang disematkan kepadanya. Setelah Umar menanyainya di depan umum, akhirnya Umar berucap, “Alhamdulilah, engkau seperti yang kuduga (berperangai mulia).” Simak uraiannya dalam buku tipis ini yach.
Apa yang Anda tahu tentang Abdullah bin Hudzafah? Beliau adalah pahlawan yang tegas di atas musuhnya yakni Kaisar Romawi. Abdullah menunjukkan izzahnya sebagai kaum muslimin yang tidak gentar meski sendirian berhadapan. Inilah buah tauhid yang nyata. Ia tidak takut melainkan kepada Allah semata. Dan di akhir kutaib (buku saku) ini, Anda akan diajak mengenal sosok pahlawan yang tak takut mati, hingga para khalifah dan tokoh-tokoh para sahabat tidak pernah merekomendasikan ia sebagai panglima perang sebab keberaniannya yang tiada tara.
Buku Saku Penggalan Kisah Para Shahabat, Penulis Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya, Resume: Abu Yusuf, format buku softcover, ukuran buku saku 10 x 14 cm, tebal buku 108 halaman, berat buku 150 gram, Harga Rp. 10.000,-