Buku Samudera Al-Fatihah (Shafa Publika)

Penerbit: Shafa Publika


  • 83.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Samudera Al-Fatihah

Oleh: Ustadz Abu Umar Basyier, Shafa Publika

Sehari tujuh belas kali kita membacanya dalam shalat wajib lima waktu, adakah bacaan Anda membekas? Menorehkan ‘rasa’ yang berkesan? Sudah mampukah bacaan tersebut melejitkan iman Anda? Jika Anda tidak menemukannya sama sekali pada tiap-tiap shalat Anda, maka sekarang saatnya berbenah! Mari … segalanya bermula dari sini.

Abu Sa’id Rafi’ bin al-Mu’alla radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku, “Maukah aku ajarkan engkau surat yang paling mulia dalam al-Qur’an sebelum engkau keluar masjid?” Lalu beliau memegang tanganku, maka ketika kami hendak keluar, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau mengatakan, “Aku akan mengajarkanmu surat yang paling agung dalam al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam) dan al-Qur’an al-‘Azhim (al-Qur’an yang mulia) yang telah diberikan kepadaku.” (HR. Bukhari, no. 5006)

Makna bacaan Ta’awwudz

أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Maknanya: “Aku berlindung kepada Allah dari kejelekan godaan syaitan agar dia tidak menimpakan bahaya kepadaku dalam urusan agama maupun duniaku.” Syaitan selalu menempatkan dirinya sebagai musuh bagi kalian. Oleh sebab itu maka jadikanlah diri kalian sebagai musuh baginya. Syaitan bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan umat manusia. Allah menceritakan sumpah syaitan ini di dalam al-Qur’an, (artinya) “Demi kemuliaan-Mu sungguh aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (yang diberi anugerah keikhlasan).” (Surat Shaad: 82-83)

Dengan demikian tidak ada yang bisa selamat dari jerat-jerat syaitan kecuali orang-orang yang ikhlas.

Isti’adzah / ta’awwudz (meminta perlindungan) adalah ibadah. Oleh sebab itu ia tidak boleh ditujukan kepada selain Allah. Karena menujukan ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan. Orang yang baik tauhidnya akan senantiasa merasa khawatir kalau-kalau dirinya terjerumus dalam kesyirikan. Sebagaimana Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang demikian takut kepada syirik sampai-sampai beliau berdo’a kepada Allah,

ً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ

“Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan berhala.” (Surat Ibrahim: 35)

Ini menunjukkan bahwasanya tauhid yang kokoh akan menyisakan kelezatan di dalam hati kaum yang beriman. Yang bisa merasakan kelezatannya hanyalah orang-orang yang benar-benar memahaminya. Syaitan yang berusaha menyesatkan umat manusia ini terdiri dari golongan jin dan manusia. Hal itu sebagaimana disebutkan oleh Allah di dalam ayat yang artinya, “Dan demikianlah Kami jadikan musuh bagi setiap Nabi yaitu (musuh yang berupa) syaithan dari golongan manusia dan jin. Sebagian mereka mewahyukan kepada sebagian yang lain ucapan-ucapan yang indah untuk memperdaya (manusia).” (Surat al-An’aam: 112) (Diringkas dari Syarhu Ma’aani Suuratil Faatihah, Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Alus Syaikh hafizhahullah, dan dialihbahasakan oleh Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi)

Buku Samudera Al-Fatihah Penerbit Shafa Publika, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 334 halaman, ukuran buku 15 x 21 cm, dan dengan berat 602 gram, Penulis: Abu Umar Basyier, Penerbit: Shafa Publika, Harga Rp. 83.000,-


Kami Juga Merekomendasikan