Buku Shalat Khusyu’

Oleh: Ustadz Husain bin Audah al-Awaisyah, Pustaka Imam asy-Syafi’i

Banyak sekali orang  yang menyepelekan shalat sehingga hilanglah kekhusyu’an dari mereka -kecuali dalam batasan-batasan yang Allah kehendaki- hati menjadi gelap dan kegelisahan pun menyelimuti. Mereka mencari sebab mengapa hal itu bisa terjadi, dan solusi untuk mengatasinya. Akan tetapi mereka tidak menemukannya. ya, karena mereka mencarinya di berbagai tempat namun tidak di dalam shalat itu sendiri. Padahal, shalat itu paling dekat dengan mereka.

Bagaikan Unta yang mati kehausan di tengah padang pasir

Padahal air berada di atas punggungnya

Shalat menjadi buah hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan penentram jiwanya. Yang menjadi pertanyaan: Mengapa kita justru mencari ketenangan dan kebahagiaan pada hal-hal yang sebenarnya melelahkan dan menyengsarakan? Padahal, lurusnya jiwa itu dimulai dari pelurusan ‘aqidah dan shalat’. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika saya mengatakan: “Shalat yang benar dan khusyu’ merupakan salah satu sebab yang mengantarkan umat ini menuju kemenangan.”

Shalat merupakan cerminan amal seorang muslim. Artinya, jika shalatnya baik maka semua amalnya pun akan baik. Sebaliknya, jika shalatnya rusak maka semua amalnya pun akan rusak.

Tatkala para Sahabat radhiyallahu ‘anhum telah memahami keutamaan shalat, hati dan semua anggota badannya khusyu’, perilaku mereka lurus, dan akhlak mereka mulia, pada saat itulah mereka menjadi pemimpin dan penguasa. Kini kita mengadukan kekalahan, kehancuran, dan kemerosotan akhlak yang menimpa teman dekat dan orang yang kita cintai, bahkan seseorang mengeluh karena musibah yang menimpa dirinya sendiri. Namun, mengapa dia tidak mengeluhkan keberadaan musuh-musuhnya!

Coba kita bandingkan shalat kita dengan shalat para sahabat. Sungguh, shalat mereka menjadi jalan yang mengantarkan kepada kemuliaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat.

Semua realita ini mendorong saya untuk menulis sebuah buku dengan bertemakan shalat; saya utarakan dalam pembahasan yang cukup luas dengan melihat nash-nash al-Qur’an dan hadits. Saya juga merujuk ke kitab tafsir dan pendapat para ulama dalam permasalahan ini -sesuai dengan kemampuan yang saya miliki- lalu saya simpulkan  hal-hal penting yang bisa dijadikan sebagai solusi bagi kenyataan hidup ini. Semua itu saya susun dengan harapan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk ke jalan yang benar kepada saya.

Pentingnya Khusyu’ Dalam Shalat

Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Surat al-Mukmin: 1-2)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Apabila dia berdiri untuk mengerjakan shalat, kemudian memuji dan mengagungkan Allah dengan pujian yang pantas bagi Allah, dia mengkhusyu’kan hatinya untuk Allah, kecuali dia akan berpisah dengan kesalahannya sebagaimana keadaannya pada hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Muslim)

Buku Shalat Khusyu' Penerbit Imam Asy-Syafi'i, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 147 halaman, ukuran buku 14,5 x 20,5 cm, dan dengan berat 380 gram. Penulis: Husain bin 'Audah al-'Awaisyah, Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Harga Rp. 25.000,-

Kode : 53BK9028