Buku Syarah Aqidah Wasithiyah Edisi Terjemah Lebih Lengkap (Darul Haq)
Buku Syarah Aqidah Wasithiyah Edisi Terjemah Lebih Lengkap
Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Darul HaqIslam itu satu dan tidak berbilang, apabila ada yang menyatakan bahwa ada Islam kanan dan Islam garis kiri atau Islam Biru, Islam Hijau, dan ucapan senada lainnya. Maka bisa jadi pengucapnya belum memahami aqidah yang benar. Inilah paparan aqidah yang termuat dalam kitab Aqidah Wasithiyah. Sebuah kitab aqidah populer yang senantiasa dipelajari dari masa ke masa. Suatu kajian komprehensif yang memuat: Asma dan shifat, qadha dan qadar, sahabat Nabi, Kiamat Kubra, ahlul bait, syafaat Nabi, karamah wali, dan pembahasan menarik lainnya.
Siapakah penulisnya? Beliau adalah Imam Ibnu Taimiyah yang bernama lengkap Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al-Khidr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani Ad-Dimasyqi. Beliau adalah guru dari ulama-ulama kenamaan setelahnya. Sebut saja Ibnul Qayyim, salah seorang murid setia beliau. Yang mana beliau dan gurunya sama-sama memperjuangkan Islam lewat karya-karyanya (dengan membuahkan beberapa kitab rujukan ilmiah untuk dunia Islam). Kitab ini sebenarnya ditulis dengan tidak terencana. Sebab saat itu Gubernur dari Wasith memintanya untuk menulis beberapa patah kata tentang aqidah Islam dan jadilah karya ini yang lalu dikenal di kalangan umum dengan nama Aqidah Wasithiyah.
Mencintai Ahlul Bait
Penulis berkata, “Mereka mencintao Ahlul Bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan loyal kepada mereka.”Yakni di antara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mencintai keluarga Rasulullah karena dua alasan: iman dan hubungan kekerabatan dengan Rasulullah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak membenci Ahlul Bait selama-lamanya. Hanya saja Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak sependapat dengan Rafidhah yang berkata, “Siapa pun yang mencintai Abu Bakar dan Umar berarti membenci Ali.” Jadi tidak mungkin mencintai Ali tanpa membenci Abu Bakar dan Umar. Seolah-olah Abu Bakar dan Umar adalah musuh Ali. Padahal, riwayat-riwayat yang mutawatir menetapkan pujian Ali kepada keduanya di atas mimbar.
Kami katakan, “Kami menjadikan Allah sebagai saksi atas kecintaan kami kepada keluarga dan kerabat Rasulullah, kami mencintai mereka karena kecintaan kami kepada Allah dan Rasul-Nya. Termasuk keluarga Nabi adalah istri-istri beliau. Ini berdasarkan nash Al-Qur’an (Surat Al-Ahzab: 28-33)
pada ayat ke-33 disebutkan,
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Buku Syarah Aqidah Wasithiyah Edisi Terjemah Lebih Lengkap, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Darul Haq, format buku hardcover, tebal buku 936 halaman, ukuran buku 16 x 21 cm, berat buku packing +/- 1600 gram, Harga Rp. 180.000,-