Buku Syarah Tsalatsatul Ushul (Al-Qowam)
Buku Syarah Tsalatsatul Ushul
Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, al-Qawam
Ushul Tsalatsah merupakan kitab legendaris bagi kaum muslimin, meski tidak jarang ada yang memusuhinya dan mencap sebagai ‘Wahabi’. Kali ini kita akan menyibak halaman ke-47, Tentang Hanifiyah. Penulis (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah) berkata, “Ketahuilah -semoga Allah membimbingmu untuk taatkepada-Nya- bahwa hanifiyah, millah Ibrahim itu, adalah hendaklah Anda beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan hanya untuk-Nya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh manusia dan untuk itu mereka diciptakan. Sebagaimana firman Allah,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Surat adz-Dzariyat: 56)
Makna beribadah kepada-Ku di sini ialah mentauhidkan-Ku.”
Sampai di sini ucapan penulis, lalu Syarih (Syaikh Ibnu Utsaimin) memberikan penjelasan;
Syarah (Penjelasan)
- Taat artinya menuruti apa yang dikehendaki dengan cara melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.
- Hanifiyyah adalah sebuah millah yang meninggalkan kesyirikan dan dibangun di atas landasan keikhlasan kepada Allah Azza wa Jalla.
- Millah Ibrahim adalah ajaran agama yang dianut oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissallam.
- Ibrahim adalah Khalilur Rahman (Kesayangan Allah Yang Maha Rahman). Allah berfirman,
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
“Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (Surat an-Nisaa’: 125)
Ia adalah Abul Anbiya’ (bapak para Nabi). Berulang-ulang ajaran Nabi disebut dalam al-Qur’an untuk dijadikan sebagai teladan yang diikuti.
- “An ta’budallah” (hendaklah kamu beribadah kepada Allah) adalah Khabar Anna dalam perkataan penulis “Annal Hanifiyah” (Bahwa Hanifiyah itu).
Pengertian ibadah secara umum dari ibadah adalah: “Ketundukan kepada Allah yang dilandasi oleh cinta dan penghormatan, dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sesuai dengan ketentuan syari’at-Nya.”
Adapun pengertian secara khusus dari ibadah adalah seperti yang telah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Ibadah adalah sebuah nama yang maknanya meliputi seluruh ucapan dan tindakan yang dicintai Allah, baik yang bersifat lahir maupun batin. Contohnya Khauf, khasyah, tawakal, shalat, zakat, puasa, dan syari’at Islam yang lain.”
Penulis menutup risalahnya dengan pembahasan “Tidak Ada paksaan dalam memeluk agama Islam,” sebagaimana yang Allah firmankan, (artinya) “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surat al-Baqarah: 256)
Maknanya ialah Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), karena telah tampak jelas dan gamblang dalil atau buktinya. Oleh sebab itu, selanjutnya Allah mengatakan, “Sesungguhnya telah jelas kebenaran dari kesesatan.” Jika kebenaran itu telah jelas dari kesesatan, maka setiap jiwa yang sehat pasti memilih kebenaran ketimbang kesesatan.
Buku Syarah Tsalatsatul Ushul, Penulis: Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit: Al-Qowam, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 294 halaman, ukuran buku 15 x 23 cm, dan dengan berat 590 gram. harga Rp. 62.000,-