Buku Syarah Ushul Sittah (Alqowam)
Buku Syarah Ushul Sittah (Alqowam)
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Penerbit Al-Qowam
Buku Ushul Sittah merupakan silsilah tauhid yang disusun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dan belakangan banyak disyarah oleh para ulama’. Ada Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Shalih al-Fauzan, dan buku yang ada di hadapan pembaca ini adalah karya dari Syaikh Ibnu Utsaimin. Ringkas dan padat, dua kata yang cocok untuk dilekatkan pada karya ini. Buku setebal 82 halaman ini disunting oleh Fahd bin Nashr bin Ibrahim bin Sulaiman.
Enam Prinsip Beragama
Di dalam buku aslinya penulis menyebutkan 6 poin permasalahan dan berikut dalil yang melatarbelakanginya, antara lain:
- Pertama, Tentang Tauhid versus Syirik
Penulis berkata, “Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah tanpa ada sekutu bagi-Nya serta menjelaskan lawannya, yaitu menyekutukan Allah.” Lalu Syaikh Ibnu Utsaimin memaparkannya dengan lugas dalam 5 halaman bolak-balik. Beliau menyebutkan beberapa ayat tentang tauhid, di antaranya: Allah Ta’ala berfirman, (artinya) “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (Surat al-An’am: 162-163)
Lalu Pensyarah menyebutkan, “Syirik ada dua macam; Syirik Akbar dan Syirik Asghar.” Dan beliau menutup dengan kisah Umar bin Khatthab yang bertanya kepada Hudzaifah bin Yaman tentang kemunafikan, apakah beliau termasuk orang munafik? Mengingat Hudzaifah pemegang rahasia Rasulullah. Subhanallah … Inilah orang besar yang dirinya takut terjerumus ke dalam kesyirikan. Lantas bagaimana dengan kita?
- Kedua, Perintah Bersatu dan Larangan Berpecah dalam Beragama
Penulis berkata, “Allah memerintahkan agar bersatu serta melarang dari berpecah belah dalam agama.” Lalu pensyarah membuka penjelasannya dengan ayat ini,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Surat Ali Imran: 103)
- Ketiga, Kewajiban Mendengar dan Taat kepada Pemimpin
- Keempat, Ilmu dan Ulama, Siapakah yang layak disebut Ulama Imitasi Itu?
- Kelima, Wali Allah Versus Wali Setan
- Keenam, Anjuran Untuk Mengikuti al-Qur’an dan as-Sunnah serta Teguran yang Keras dari Mengikuti Pendapat Akal dan Hawa Nafsu!
Buku Syarah Ushul Sittah, Penulis Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit AlQowam, format buku softcover, tebal buku 82 halaman, ukuran buku 14 cm x 20,5 cm, berat buku 300 gram, Harga Rp. 24.000,-