Buku Takwa Jalan Menuju Sukses Abadi (Pustaka At-Taqwa)
Buku Takwa Jalan Menuju Sukses Abadi
Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka at-Taqwa
Sering kita mendengar anjuran untuk bertakwa, “Mari kita menambah iman dan takwa kita” atau pada kali yang lain, “Takwa itu di sini (sembari menunjukkan ke hati)”, dan ucapan-ucapan selainnya. Perintah untuk bertakwa banyak tertuang dalam ayat-ayat al-Qur’an, di antaranya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Surat Ali Imran:102)
Allah berfirman: (artinya) “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Surat an-Nisaa`:01)
Beberapa Perkataan Ulama Salaf Dalam Mendefinisikan Takwa
Abdullah bin Mas’ud radhiyyallahu ‘anhu (salah seorang ulama besar di kalangan Shahabat) saat menafsirkan ayat: (artinya) “Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-bear takwa kepada-Nya …” (Surat Ali Imran: 102), beliau menjelaskan, “Hendaklah Allah itu ditaati dan tidak dimaksiati, diingat, dan tidak dilupakan, disyukuri, dan tidak diingkari.” (Riwayat at-Thabrani)
al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Asal makna takwa adalah seorang hamba membuat benteng antara dirinya dengan sesuatu yang ditakuti dan dihindarinya. Sehingga takwanya seseorang kepada Rabb-Nya adalah hendaklah ia membuat satu benteng antara dirinya dengan hal-hal yang yang ditakutkannya dari Rabb-Nya berupa kemurkaan, kebencian, dan siksaan, di mana benteng itu dapat melindunginya dari hal-hal tersebut, yaitu dengan melaksanaklan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam; 1/398)
Thalq bin Habib rahimahullah mengatakan, “Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya, dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya.” (Riwayat Ibnu Mubarak)
Fawaid Takwa
Takwa, apa faidahnya? Bagi sebagian orang bahwa peringatan takwa seolah kosong tanpa isi, sekedar formalitas di hari Jum’at. Padahal hakekat takwa itu tiap hari realisasinya, yang demikian terjadi semata-mata karena keawaman terhadap agamanya sendiri. Penulis menyebutkan faidah-faidah takwa berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an yang terkait, di antaranya:
- Takwa sebagai sebab memperoleh petunjuk dengan al-Qur’an
- Takwa sebagai sebab keberuntungan
- Takwa sebagai sebab seorang hamba dapat mengambil manfaat dari berbagai pelajaran dan nasehat.
Buku Takwa Jalan Menuju Sukses Abadi, Penulis: Yazid bin Abdul Qadir Jawas Penerbit: Pustaka At-Taqwa, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 136 halaman, ukuran buku 14 x 20,7 cm, dan dengan berat 362 gram, Harga Rp. 27.000,-