Buku Telepon Cinta (Darul Falah)
Buku Telepon Cinta
Oleh : Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu Abdillah, Penerbit Darul Falah
Telepon cinta, itu dulu, kini lebih canggih lagi, sampai lahirnya video call; menelpon sekaligus bisa melihat orangnya. Namun, teknologi jika tidak digunakan dengan baik, maka tidak disangsikan lagi akan membawa petaka. Demikian halnya telepon rumah, handphone, email, dan alat komunikasi lainnya. Buku ini memaparkan etika bertelepon yang syar’i, anjuran berhijab, menjauhi ikhtilath, dan menyegerakan menikah bagi yang mampu. Sekaligus dua kisah sebagai pembelajaran bersama (bahan renungan).
asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah memberikan mukadimah untuk tulisan ini, beliau berkata: Saya telah membaca buku ini, yang diberi judul ‘Telepon Cinta’. Apa yang dipaparkan di dalamnya merupakan kisah nyata. Ditulis oleh seorang ukhti dengan harapan sebagai nasihat. Setelah saya telaah, buku ini sangat baik dan bermanfaat. Ia adalah nasihat bagi para wanita muslimah yang tertipu dan terjerumus dalam perangkap Setan dari jenis Jin dan Manusia, sehingga menjadi jelas dan kembali kepada Allah. Dan Allah menerima taubat hamba-Nya serta mengampuni dosa-dosanya. Di sini saya juga ingin mengingatkan kepada para wanita muslimah yang belum terjerumus ke dalam perangkap Setan, agar tidak sampai terjatuh ke dalamnya. Dan sungguh tindakan preventif (penjagaan) lebih baik daripada kuratif (pengobatan). Agama kita yang lurus telah menutup semua jalan yang menjuruskan kepada kerusakan. Di antaranya berupa petunjuk dan nasihat kepada segenap wanita muslimah dan para wali mereka agar selalu waspada dan mencari-cari sebab keselamatan. (lalu beliau menyebutkan sebab-sebab keselamatan, selengkapnya bisa Anda simak di sini)
Etika Bertelepon
- Ceklah dengan baik nomor telepon yang akan anda hubungi, sebelum anda menelpon agar anda tidak mengganggu orang yang sedang tidur atau mengganggu orang yang sedang sakit atau merisaukan orang lain.
- Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan, dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan, dan bekerja.
- Jangan memperpanjang pembicaraan tanpa alasan, karena khawatir orang yang sedang dihubungi itu sedang mempunyai pekerjaan penting atau mempunyai janji dengan orang lain.
- Hendaknya wanita tidak memperindah suara di saat ber-bicara, (via telpon) dan tidak berbicara melantur dengan laki-laki. Allah berfirman yang artinya: “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Surat al-Ahzab: 32).
Maka hendaknya wanita berhati-hati, jangan berbicara diluar kebiasaan dan tidak melantur berbicara dengan lawan jenisnya via telepon, apalagi memperpanjang pembicaraan, memperindah suara, memperlembut dan lain sebagainya. (Dikutip dari ebook “Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari“ via jilbab.or.id)
Buku Telepon Cinta Buku cetak edisi softcover, tebal buku 112 halaman, ukuran buku 13 x 20 cm, dan dengan berat 153 gram. Penulis: Ummu Abdirrahman Binti Abdillah Penerbit: Darul Falah, Harga Rp. 10.000,-