Buku Trilogi Pernikahan (Griya Ilmu)
Buku Trilogi Pernikahan
Oleh: Dr. Muhammad bin Ibrahim al-Hamad, Griya Ilmu
Pernikahan adalah ikatan suci sekaligus perjanjian kuat yang diarahkan fitrah yang luhur dan dihimbau syari'at nan bijak. Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Surat ar-Rum: 21)
Jiwa manusia senantiasa selaras dengan fitrah; lantas fitrah itu menyambut seruan kebijaksanaan. Sebab, melalui pernikahan diraihlah ketentraman; terwujudlah kasih sayang; berkumpullah kekuatan; terhimpunlah hati; dan diperolehlah keturunan.
Lebih dari itu, kebaikan hidup dan kenikmatannya terdapat dalam rumah tangga yang bahagia. Kebahagiaan rumah tangga itu terwujud jika suami dan istri beragama dengan benar; berakhlak mulia; memadukan kemurnian cinta; menunaikan hak-hak masing; dan saling menasehati.
Apabila masing-masing suami istri melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya, pastilah muncul kegembiraan serta kesenangan dan lenyaplah atau berkuranglah masalah. Hal itu memiliki pengaruh yang paling efektif bagi kebaikan keluarga dan kekuatan umat. Pasalnya, kebaikan rumah tangga adalah kebaikan bagi umat, sementara kebaikan umat adalah faktor terbesar penyebab kewibawaan, kebahagiaan dan kemuliaannya.
Karena itulah Islam menaruh perhatian pada ikatan pernikahan; mengaturnya; mengokohkannya; dan menjaganya dengan hal-hal yang dapat melestarikannya dan mengumandangkan gaungnya.
Dalam kehidupan manusia tampak mencolok aib besar dan banyak penelantaran dalam ikatan tersebut yang membuat hidup kehilangan kebahagiaannya; kehangatannya; buah sedapnya; dan hasil terpujinya. Tidak perlu disangsikan lagi bahwa penelantaran yang dilakukan orang-orang orang-orang Islam tidak ada kaitannya dengan agama Islam itu sendiri, melainkan hanya berkaitan dengan dosa para penelantar itu saja, sedangkan agama Islam jauh dari itu semua.
Salah satu hal yang membuat pernikahan kehilangan arti penting dan keberkahannya adalah cara pandang yang keliru terhadap pernikahan itu sendiri. Juga kurangnya upaya dalam menempuh jalan menuju pernikahan serta penelantaran hak-hak masing-masing suami istri yang saling berkelindan. Sementara salah satu hal yang membantu mengokohkan ikatan tersebut; melestarikannya; dan memanen buahnya yang penuh berkah adalah menyoroti aneka kesalahan dalam prosesnya. Dengan begitu, akan lebih efektif untuk mendiagnosa penyakit dan mengetahui obatnya.
Allah telah memudahkan saya untuk menulis tiga artikel tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Masing-masing telah diterbitkan secara tersendiri dalam kurun waktu yang berlainan. Belakangan ada yang menyarankan agar ketiga artikel tersebut dihimpun menjadi satu buku trilogi, dengan harapan semoga Allah menjadikannya lebih bermanfaat:
Buku Trilogi Pernikahan Penerbit Griya Ilmu, Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 366 halaman, ukuran buku 16,5 x 24,5 cm , dan dengan berat 865 gram. Penulis: Dr. Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad, Penerbit: Griya Ilmu harga Rp. 100.000,-