Buku Umdatul Ahkam (Al-Qawam)
Buku Umdatul Ahkam
Oleh: Syaikh al-Hafidz Abdul Ghani al-Maqdisi, Penerbit al-Qawam
Apabila Anda ingin mencari kitab fikih yang sistematis, maka kitab ini cocok sekali untuk didapatkan. Kitab (buku) yang di susun oleh Imam Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Qudamah al-Hanbali al-Almaqdisi rahimahullah. Kitab ini banyak disyarah (dijelaskan) oleh ulama belakangan, seperti Syaikh Alu Bassam yang menyusun karya Taisirul Alam Syarah Umdatul Ahkam, dan Syaikh Ibnu Utsaimin yang menyusun karya Tanbihul Afham bi Syarh Umdatul Ahkam.
Kitab Thaharah: Bab Wudhu
Beliau mengawalinya dengan mengutip hadits tentang niat, dan inilah yang lazim terjadi pada ulama salaf, yang mana mereka bermaksud untuk mengingatkan dirinya dan para pembaca untuk senantiasa memperbaiki niatnya.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ - وَفِي رِوَايَةٍ: بِالنِّيَّةِ - وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى , فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ , فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ , وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا , فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ النيةُ: القصدُ والعزمُ على الشيء
1 - “Dari Umar bin al-Khaththab -radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata; aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niat-niatnya - dalam satu riwayat; tergantung niatnya-, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya." (Shahih Bukhari, no.1, dan Shahih Muslim, no.1907)
Lalu menyambungnya dengan hadits-hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
2 - “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah tidak akan menerima shalat yang dikerjakan oleh salah bseorang di antara kalian jika ia berhadats sampai orang tersebut wudhu.” (Shahih Bukhari, no.135, 6954 dan Shahih Muslim, no.225)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَعَائِشَةَ رضي الله عنهم قَالُوا: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ
3 - “Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, Abu Hurairah dan A’isyah radhiyallahu ‘anhum, mereka berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh) akan masuk Neraka.” (Shahih Bukhari, no.60, 165 dan Shahih Muslim, no.240, 241, 242)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه -: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قال: إذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِي أَنْفِهِ مَاءً , ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ , وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ , وَإِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي الإِنَاءِ ثَلاثاً، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ. وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: ((فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمِنْخَرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ)). . وَفِي لَفْظٍ: ((مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْشِقْ
4 - “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “"Jika salah seorang dari kalian berwudlu hendaklah dengan memasukkan air ke dalam hidung, barangsiapa beristinja' dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil. Dan jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaklah membasuh kedua telapak tangannya sebelum memasukkannya dalam bejana (air wudlunya) sebanyak tiga kali, sebab salah seorang dari kalian tidak tahu ke mana tangannya bermalam.”. Dalam redaksi Imam Muslim: “maka hendaklah dia menghirup air dengan kedua lubang hidungnya”. Dalam satu redaksi: “Barangsiapa yang berwudhu maka hendaklah menghirup air dengan kedua lubang hidungnya”. (Shahih Bukhari, no. 162 dan Shahih Muslim, no.278, 237)
Buku Umdahtul Ahkam Penerbit Al-Qowam Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 444 halaman, ukuran buku 16,5 x 24,5 cm, dan dengan berat 742 gram. Penulis: Syaikh Al-Hafizh Abdulghani Al-Maqdisi Penerbit: Al-Qowam, Harga Rp. 103.000,-