Buku Malu Bertanya Sesat Di Ranjang 

Penulis Syaikh Adil Fahmi, Penerbit Aqwamedika 

Buku ini memuat lebih dari seratus lima puluh soal jawab tentang hubungan seks (making of love atau ML), kehamilan, masa pubertas, masa haid, kemandulan, usia subur, menopause, masturbasi, dan penyimpangan seksual, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan seks. Jika kita perhatikan, hampir semua pertanyaannya pernah terlintas dalam benak kita, bahkan mungkin sampai sekarang kita belum tahu jawabannya. Dalam konteks ilmu pengetahuan, tidak ada kata tabu untuk membahas masalah seks. Rangkaian pertanyaan dan jawaban yang tersaji dalam buku ini seakan mengalir dan terkemas dengan bahasa yang gamblang tanpa ditutup-tutupi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (Surat Al-Baqarah: 223)

Dalam Tafsir Adhwa’ul Bayan (1/124) disebutkan, “Makna dari anna syi’tum adalah mencampuri istri pada tempat menanam benih dengan posisi apa saja yang dikehendaki lelaki, apakah istri berbaring membelakangi, duduk, atau miring, dan posisi-posisi lainnya.”

Perlu Anda ketahui, bahwa tujuan berhubungan intim, tidak hanya mencari kepuasan seks semata, melainkan untuk mengharapkan anak darinya. Oleh karena itu diperintahkan untuk melakukannya melalui qubul dan larangan memasukkan melalui dubur. Adapun saat istri haid, maka terdapat etika yang dituntunkan yaitu bercumbu di atas kemaluan istri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ

“Lakukanlah segala sesuatu (dengan istri kalian) kecuali nikah.” (HR. Muslim).

Kata ‘nikah’ maksudnya adalah al-wath’u yakni bersenggama.
Pernah diriwayatkan oleh istri Rasulullah, yakni Maimunah radhiyallahu ‘anha, “Bahwasanya Rasulullah bermesraan dengan istrinya pada area atas sarung, ketika mereka sedang haid.” (HR. Muslim).

Demikianlah, hendaknya setiap muslim mengilmui hal-hal yang terkait dengan aktivitas hariannya. Temukan jawaban yang menggugah seperti “Benarkah berhubungan intim tiap hari dapat melemahkan stamina?”

Buku Malu Bertanya Sesat Di Ranjang, Penulis Syaikh Adil Fahmi, Penerbit Aqwamedika, format buku softcover, tebal buku 216 halaman, ukuran buku 14 x 20.5 cm, berat buku packing +/- 300 gram, Harga Rp. 45.000,-