Buku Dicintai Allah Disayang Suami (Zam-Zam)
Buku Dicintai Allah Disayang Suami
Penulis Adil Fathi Abdullah, Penerbit Zam-Zam
Keluarga merupakan pondasi dari suatu masyarakat. Keluarga yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik pula. Seringkali keluarga dilanda oleh berbagai permasalahan yang dapat mengancam masa depannya ataupun merongrong pondasinya. Dan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati, maka risalah singkat ini ditujukan kepada wanita -para istri- karena ia memiliki peran yang sangat besar dalam baik dan buruknya suatu keluarga. Sehingga, ia dapat melangkahkan kakinya di jalan kebahagiaan yang hakiki. Risalah ini juga membimbingnya untuk menjawab suatu pertanyaan yang seringkali menghantui para istri: Bagaimana menjadi seorang istri yang dicintai Allah dan disayang suami?
Para salafus shalih telah memberikan contoh yang paling mengagumkan dalam hal memilih seorang suami yang shalih. Inilah Sa’ad bin Al-Musayyib, tokoh tabi’in yang dikenal alim dan zuhud, ia menolak untuk menikahkan putrinya -yang telah dikenal kecantikan dan kecerdasannya- dengan Al-Walid bin Abdul Malik, putra dari khalifah kaum muslimin. Dan ia justri menikahkannya dengan seorang muridnya yang bernama Abu Wada’ah.
Apakah arti cinta di dalam kehidupan berumah tangga? Itulah keikhlasan, ketaatan, sikap saling memberi, saling mendahulukan hak suamimu sebelum hakmu. Ia berarti bahwa engkau harus melepaskan egomu saat pertengkaran agar rasa cinta dan saling memahami dapat kembali hadir menggantikan pertikaian dan perselisihan.
Cinta merupakan pergaulan yang baik. Cinta adalah rasa kasih sayang, sikap toleran dan memaafkan. Cinta bukanlah sebagaimana yang digambarkan oleh sebagian cerita yang merajutnya dalam rajutan khayalan dan menggambarkannya dalam sosok seorang pemuda yang bagaikan Nabi ataupun Malaikat. Sehingga ketika sang istri melihat hal yang tidak disukainya dari suaminya, ia mengira bahwa pernikahannya telah gagal dan segala impiannya telah musnah terhempas di batu karang dunia nyata. Bukan demikian wahai istri … sesungguhnya kesempurnaan tidak akan pernah ada di dalam kehidupan dunia. Setiap orang pasti memiliki aib dan kekurangan. Dan cukuplah menjadi kebanggaan bagi seseorang jika aib yang dimilikinya masih dapat terhitung. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang mukmin merasa marah terhadap seorang mukminah jika ia tidak menyukai salah satu perilakunya sementara ia menyukai perilakunya yang lain.”
Buku Dicintai Allah Disayang Suami, Penulis Adil Fathi Abdullah, Penerbit Zam-Zam, format buku softcover, tebal buku 100 halaman, ukuran buku 14.5 x 16 cm, berat buku packing +/- 200 gram, Harga Rp. 22.000,-