Buku Jalan Selamat Dari Keburukan Maksiat (Darul Haq)
Buku Jalan Selamat Dari Keburukan Maksiat
Penulis Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, Penerbit Darul Haq
Siapakah yang tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan meniadakan kalian dan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa lantas mereka beristighfar kepada Allah, lalu Dia mengampuni mereka.” (HR. Muslim)
Inilah buku yang mengupas seluk beluk tentang dosa dan pengaruhnya bagi seseorang serta hasungan untuk segera bertaubat. Buku ini dialihbahasakan dari kitab yang berjudul Sabil An-Najah min Syu’m Al-Ma’shiyah. Buku yang tergolong sedang dan sarat akan faidah yang besar.
Solusi dari Maksiat
Tatkala Anda saudaraku yang mulia, terjerumus dalam kemaksiatan, segeralah iringi kemaksiatan itu dengan kebajikan-kebajikan, karena kebajikan dapat menghapuskan keburukan tersebut. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Bahwa seorang laki-laki mencium seorang wanita. Lalu dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka Allah menurunkan ayat ini, “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Surat Hud: 114). Maka laki-laki tersebut bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ini untukku? Beliau menjawab, “Untuk umatku seluruhnya.”
Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan sejumlah amalan yang dapat menghapusakn keburukan dan dosa, dan itu cukup banyak; dan tidak bisa disebutkan satu persatu di sini, pertama: Berwudhu. Allah Ta’ala menutup ayat tentang wudhu dengan firman-Nya,
وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Akan tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Surat Al-Ma’idah: 6)
Kedua, Shalat lima waktu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang muslim ketika waktunya shalat wajib, lalu ia membaguskan wudhunya, ia khusyu’ dalam shalatnya, dan menyempurnakan ruku’, melaikankan itu menjadi penghapus dosa-dosa sebelumnya selama tidak dilakukannya dosa besar, dan itu setiap masa semuanya.” (HR. Muslim)
Pada halaman 101, penulis bawakan tema Merealisasikan Tauhid, beliau membawakan hadits dari Ibnu Mas’ud, dia berkata, “Ketika Rasulullah diperjalankan pada waktu malam yang berakhir di Sidaratul muntaha, beliau diberi tiga perkara; Diberi shalat lima waktu, penutup surat Al-Baqarah, dan diampuninya dosa-dosa besar bagi orang-orang yang tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah dari umat beliau.” (HR. Muslim)
Kalimat tauhid akan bermanfaat pada hari di mana seseorang mencari sesuatu yang dapat membebaskan dirinya.
Buku Jalan Selamat Dari Keburukan Maksiat, Penulis Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, Penerbit Darul Haq, format buku softcover, tebal buku 140 halaman, ukuran buku 12.5 x 17.5 cm, berat buku packing +/- 250 gram, Harga Rp. 22.000,-